KOMPAS.com – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kunci dari masalah pandemi Covid-19 adalah penemuan vaksin. Maka dari itu, sebelum vaksin ditemukan masyarakat masih harus waspada terhadap Covid-19.
“Upaya mendisiplinkan masyarakat harus dengan advokasi. Petugas di tempat-tempat umum harus tegas,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis.
Pernyataan itu ia sampaikan saat seminar online nasional bertajuk Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Gelombang Kedua Corona, Jumat (10/7/2020).
Menurut Airlangga, harus ada kesadaran masyarakat, selain kesadaran individu. Masyarakat pun harus saling mengingatkan.
Baca juga: Airlangga Tegaskan Penguatan Infrastruktur Digital Mutlak Dilakukan
Pemerintah pun saat ini tengah berupaya menemukan vaksin. Salah satu upaya adalah dengan melakukan kerja sama secara global antara BUMN dengan swasta, dan dengan berbagai negara.
“Indonesia sendiri, sudah menyertakan beberapa perusahaan seperti Kalbe Farma untuk bekerja sama dengan salah satu leading institute Genexine di Korea yang kini sudah masuk fase clinical trial kedua di Korea Selatan,” imbuh Airlangga.
Ia melanjutkan, diharapkan uji coba klinis di Indonesia akan bisa dilakukan pada September dan tuntas pada 2021, sehingga bisa segera diproduksi di Indonesia.
Selain menjalin kerja sama dengan perusahaan Korea, Bio Farma juga memiliki dua proyek dengan Sinovac Biotek (China) dan Bill Gates CEPI.
Baca juga: Diawali Salam Siku, Airlangga Bertemu Prabowo di Kertanegara
Airlangga juga menyatakan bahwa vaksin adalah barang publik yang temuannya harus dibagikan dengan beberapa negara lain.
Hal itu sesuai pembicaraan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang juga telah disetujui kepala negara lain.
Sementara itu, persebaran Covid-19 kini sudah mencapai angka 11 juta orang. Indonesia pun tidak sendirian karena semua negara di dunia juga tengah menghadapi krisis yang sama.
Jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia pun terus meningkat, yakni sudah mencapai angka 70.000. Penambahan itu sebanding dengan jumlah tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang terus diperbanyak.
Baca juga: Airlangga Paparkan Langkah Pemerintah untuk Cegah Perekonomian RI Minus pada Akhir Tahun
Pada Juli 2020, rata-rata tes PCR sudah mencapai 12.000 per hari yang berarti sudah berada di atas target Presiden Joko Widodo, yakni 10.000 tes.
Beberapa wilayah di Indonesia juga masih menjad zona merah. Jakarta menjadi salah satu yang masih konsisten di zona merah. Meski stabil, kondisinya belum juga membaik.
“Artinya, kita harus tetap waspada bahwa pandemi Covid-19 ini belum selesai. Pada situasi new normal ini, kita tetap harus berhati-hati terhadap Covid-19,” kata Airlangga.