KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat ( DPP) Partai Golongan Karya ( Golkar) Airlangga Hartarto mengapresiasi antusiasme para kader Golkar yang mempercayakan 37 hewan kurbannya di DPP Golkar.
"Jumlahnya lebih banyak dari tahun lalu," katanya usai menyerahkan hewan kurban kepada panitia kurban DPP Partai Golkar, Jumat (31/07/2020).
Tak hanya mengapresiasi, Airlangga Hartarto juga meminta kepada seluruh pihak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pada saat pemotongan hewan kurban dan pembagiannya.
“Masih dalam pandemi Covid-19, maka protokol kesehatan perlu diterapkan jangan sampai menimbulkan kerumuan atau bahkan menimbulkan kluster baru,” tegasnya.
Baca juga: Targetkan Kemenangan 60 Persen, Golkar Gelar Bimbingan Teknis untuk Para Kader
Selain itu, ia mengatakan, kepedulian untuk berkurban sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi bangsa Indonesia dan dunia yang saat ini berjuang melawan wabah pandemi Covid-19.
"Dalam situasi seperti ini, masyarakat dituntut untuk selalu peduli terhadap sesama. Kepedulian tersebut ditunjukkan dengan sikap kedermawanan, saling berbagi dan gotong-royong," kata Airlangga seperti dalam keterangan tertulisnya.
Ia juga tak lupa menghimbau kepada seluruh elemen bangsa dan kader Partai Golkar untuk menjadikan momentum Idul Adha sebagai upaya peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan.
Sebagai informasi, penyerahan dan pemotongan hewan kurban tersebut dihadiri Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus beserta jajarannya.
Baca juga: Akibat Pandemi Covid-19, Hanya 58 Lokasi di Jakpus yang Gelar Pemotongan Hewan Kurban
Di tempat yang sama, Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kerohanian, TB Ace Hasan Syadzily menyebutkan, 37 hewan kurban yang dititipkan tersebut akan di sembelih dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“37 hewan kurban itu berasal dari seluruh kelompok fraksi (poksi) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), organisasi sayap Partai Golkar dan perorangan,” imbuhnya
Ia mengatakan, hewan kurban itu akan diberikan secara langsung berupa hewannya atau dagingnya saja.
“Jadi tidak ada pembagian di sini, kami tidak mau ada klaster baru. Daging atau hewan kurban akan kami kirim ke beberapa panti asuhan dan masjid di Jakarta,” jelasnya.