KOMPAS.com – Pilar pembangunan Indonesia saat ini bergantung pada generasi bangsa. Untuk mengokohkan fondasi pembangunan, dibutuhkan sejumlah upaya yang bisa mengembangkan mutu sumber daya manusia (SDM) sebagai penggerak perubahan.
Tokoh sekaligus Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golongan Karya ( Golkar) Erwin Aksa mengaku bahwa partai politik yang kini dinaunginya itu punya pandangan sendiri mengenai hal tersebut.
“Saya kira Golkar punya ide lebih baik (yakni gagasan untuk menjawab hal tersebut). Salah satunya, dengan meningkatkan mutu pendidikan yang difokuskan lewat pendidikan kejuruan atau berbasis vokasi,” ujar Erwin menyampaikan gagasan partai Golkar seperti dalam video yang diunggah di kanal YouTube G24, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga: Genap Berusia 58 Tahun, Golkar Tunjukkan Eksistensinya sebagai Partai untuk Semua Golongan
Lebih lanjut, Erwin menegaskan kembali bahwa menurut pihaknya, dasar pembangunan yang kuat dimulai dari pendidikan.
Adapun pendidikan berbasis vokasi disoroti pihaknya karena lewat pendidikan jenis ini, Indonesia bisa melahirkan generasi berkualitas, dan berdaya saing.
Selain itu, dengan meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia, Golkar meyakini makin banyak generasi muda yang berkesempatan mendapatkan lapangan kerja sesuai dengan bidang industri yang telah dipelajari.
"Pendidikan kejuruan yang baik dapat melahirkan SDM penggerak pembangunan yang berkualitas, siap pakai (karena mampu diserap oleh industri), dan berdaya saing," ujar Erwin lagi.
Baca juga: Airlangga Bagikan 37 Mobil Listrik ke Seluruh DPD Golkar: Memanaskan Mesin Partai, tapi Silent
Oleh karena itu, Golkar berharap, Indonesia dapat meningkatkan kualitas sekaligus memperbanyak fasilitas pendidikan berbasis vokasional. Dengan begitu, Indonesia dapat mengejar kebutuhan industri tak hanya dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Selain meningkatkan kualitas pendidikan, lanjutnya, Golkar juga menyoroti persebaran lulusan sekolah kejuruan berkualitas untuk bekerja di luar negeri. Pasalnya, tantangan bagi lulusan sekolah kejuruan kini adalah lapangan kerja terbatas di dalam negeri.
“Kami tidak berbicara hanya (lapangan) pekerjaan di dalam negeri (sebagai satu-satunya peluang lulusan pendidikan kejuruan). Mungkin, pekerjaan dalam negeri terbatas. Jadi, harus dipikirkan juga bagaimana caranya Indonesia bisa kirim SDM lulusan sekolah kejuruan ke luar negeri,” jelasnya.
Baca juga: HUT Partai Golkar Dinilai Ajang Unjuk Kekuatan Airlangga, Golkar, dan KIB
Golkar menggagas, sambungnya, peningkatan kualitas pendidikan vokasional dapat membuat Indonesia mengirimkan tenaga-tenaga yang dihasilkan dari lulusan berkualitas ke luar negeri.
“Jangan hanya Filipina (seperti yang kami lihat saat ini). Padahal, lapangan pekerjaan di negara lainnya juga terbuka,” tuturnya.
Setelah menyoroti pendidikan, Erwin juga menyampaikan hal penting lainnya yang jadi faktor penggerak perubahan, yakni kondisi ekonomi.
“Setelah pendidikan, (dampaknya ada pada) kondisi ekonomi karena (pendidikan yang berkualitas) akan membuka lapangan pekerjaan. Link and match (antara pendidikan dan ekonomi). Jika pendidikannya baik, mereka akan mendapat pekerjaan, kemudian mereka bisa sejahtera,” paparnya.