KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto memberikan perhatian khususnya terhadap permasalahan lapangan kerja di Indonesia.
Salah satu upaya Airlangga, yaitu dengan menghadiri pertemuan bilateral dengan Assistant to the President for National Security Affairs (APNSA) Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan di Washington DC, Senin (24/10/2022).
Pada pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai topik dan kerja sama penting antara AS dan Republik Indonesia (RI).
Pertama, mengenai dukungan AS terhadap Presidensi G20 Indonesia. Kedua, inisiasi penyelenggaraan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII). Ketiga, tindak lanjut Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah AS pada Juni 2021 telah menggelontorkan pendanaan mencapai 600 miliar dollar AS untuk pembiayaan investasi dan infrastruktur di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: Deretan Proyek Pembangunan Infrastruktur di Bangkalan, Ada Jalan hingga Rusun
"PGII itu merupakan program yang diinisiasi oleh Presiden AS Joe Biden pada G7 Meeting di Elmau. Sementara itu, dalam program infrastruktur yang berjumlah 600 miliar dollar AS juga melibatkan World Bank, khususnya untuk program infrastruktur di Indo-Pacific," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (26/10/2022).
Airlangga menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen memberikan ruang bagi diskusi lanjutan pada momentum G20 di Bali mendatang.
Dalam lima tahun ke depan, kata dia, PGII menjadi agenda investasi infrastruktur prioritas AS di kawasan Indo-Pacific.
"Jadi secara spesifik kami menanyakan besaran, partisipasi, dan juga bagaimana agar Indonesia dapat terlibat dalam priority list di project tersebut," jelas Airlangga dalam mempertegas tujuan pertemuan tersebut.
Baca juga: Mahfud-Andika Rapat Bahas Alutsista di Kantor Kemenko Polhukam
Airlangga menerangkan bahwa Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) akan terus memastikan agar beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) dapat siap untuk dibiayai melalui skema kerja sama tersebut.
Ia berharap, percepatan investasi Proyek Strategis Nasional nantinya juga dapat direalisasikan melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pada kesempatan tersebut, APNSA AS Jake Sullivan mengucapkan terima kasih kepada Airlangga Hartarto atas keseriusan Indonesia dalam membahas PGII.
Sebagai informasi, pada pertemuan tersebut, Airlangga juga turut didampingi oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia (RI), Duta Besar (Dubes) RI di Washington DC dan Deputi Kerja sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian RI.