KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
"UU Cipta Kerja itu telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,” ujar Menko Airlangga dalam siaran persnya, Selasa (27/8/2023).
Hal tersebut dikatakan Menko Airlangga saat bertemu dengan delegasi kongres Amerika Serikat (AS) untuk membicarakan sejumlah agenda strategis, di antaranya adalah investasi energi dan kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), di Jakarta Senin (28/8/2023).
Adapun delegasi kongres AS yang ikut dalam pertemuan itu adalah Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan, Pemerintah Indonesia tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia. Hal ini guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun pada 2023.
“Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,” ungkap Menko Airlangga.
Sementara itu, Anggota Kongres AS Jackson mengatakan, pengusaha AS memberikan apresiasi terhadap kebijakan investasi di Indonesia
“Kalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif,” tegas Anggota Kongres Jackson.
Untuk diketahui, selama ini, sektor swasta AS banyak melakukan investasi di Indonesia pada bidang pertambangan, mesin, dan farmasi.
Pada kesempatan itu, Anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Young Kim menanyakan perkembangan dan ekspektasi Indonesia terhadap kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF)
Menjawab pertanyaan itu, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia aktif terlibat dalam perundingan kerja sama ekonomi kawasan tersebut.
Perlu diketahui, IPEF dapat berperan sebagai jembatan kolaborasi antara Indonesia dan AS dalam bidang investasi, terutama terkait bidang infrastruktur dan manufaktur energi bersih.
Selain membahas kerja sama ekonomi, Menko Airlangga dan sejumlah Anggota Kongres AS juga mendiskusikan seputar perkembangan teknologi Nuclear Small Modular Reactor (SMR) dan Just Energy Transition Partnership (JETP) di bawah payung kerja sama Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).
Tidak hanya itu, pertemuan tersebut juga membahas topik Critical Mineral dalam IPEF. Hal ini karena Pemerintah Indonesia berharap manfaat dari clean vehicle tax credit di bawah Inflation Reduction Act (IRA) AS.
Tax credit ini diberikan kepada negara mitra yang telah menjalin free trade agreement (FTA) atau perdagangan bebas dengan AS.
Sebagai mitra dalam IPEF, Indonesia mengharapkan dapat memenuhi persyaratan kemudahan dalam cakupan IRA.
Pada kesempatan itu, Menko Airlangga mengutarakan bahwa Indonesia memiliki target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Makanya dengan menjadi bagian ekosistem manufaktur electric vehicle AS, Indonesia dapat mempercepat pencapaian target tersebut.