JAKARTA, KOMPAS.com- Bakal calon presiden (bacapes) yang diusung Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) Prabowo Subianto mengatakan, berbagai kajian dari negara lain menyebutkan bahwa Indonesia berpeluang menjadi negara maju dengan urutan 10 besar dari 200 negara di dunia.
“Mereka mengatakan, Indonesia ini sulit dibendung jika para pemimpinnya bisa bekerja sama. Asal elite-elitenya rukun, Indonesia bisa maju menjadi negara hebat,” kata Prabowo.
Dia mengatakan itu dalam Executive Education Program for Young Political Leader yang digelar Golongan Karya (Golkar) Institute di Jakarta dan disiarkan melalui kanal YouTube Golkar Institute, Kamis (31/8/2023).
Prabowo menyampaikan, Indonesia memiliki beberapa tantangan dalam menuju Indonesia Emas 2045, yakni di bidang ekonomi, geopolitik, dan tantangan dalam negeri lainnya.
Baca juga: Airlangga: Lahir dari Karya Kekaryaan, Welcome Home Pak Prabowo
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu mengatakan, ekonomi menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Indonesia. Isu-isu krusial, seperti kemiskinan, kelaparan, energi, dan air masih menjadi masalah yang perlu dikaji lebih dalam.
Prabowo mengatakan, pemerintah perlu memperhatikan implementasi Undang-undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 33 Ayat 1 tentang Asas Kekeluargaan dan Perekonomian Indonesia.
“Pegangan kita adalah Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945. Kalau kita konsekuen dengan itu, kita bisa cepat mewujudkan Indonesia Emas 2045," tegasnya.
Implementasi pasal tersebut, salah satunya bisa dilakukan dengan mengendalikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk memperkuat perekonomian Indonesia. Sumber daya alam (SDA) pun harus dikelola dengan benar agar bisa efisien.
Baca juga: Airlangga Ajak Prabowo Nostalgia, Perlihatkan Foto-foto Saat Masih Jadi Kader Golkar
Prabowo mengatakan, dalam diskusi ekonomi yang dihadiri dirinya bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto dan tokoh politik lainnya di Jakarta pada Jumat,(25/8/2023), telah disepakati terdapat 10 fokus kebijakan yang akan dijalankan untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Sepuluh fokus kebijakan tersebut ada di bidang ketahanan pangan, energi, air, kemiskinan, kesehatan dan farmasi, pendidikan, sains dan teknologi, pertahanan, industrialisasi, serta reformasi politik, hukum, dan birokrasi.
“Setelah fokus kebijakan tersebut terbentuk, saya harap Partai Golkar dapat mengkaji, menyumbang, dan memformulasikan langkah-langkah implementasi yang efektif,” ucapnya.
Prabowo mengatakan, implementasi kebijakan tersebut memerlukan pelaksanaan Ekonomi Pancasila yang dapat membuka kesempatan pasar dan memperhatikan social safety net serta melakukan intervensi terhadap kemiskinan.
Baca juga: Luncurkan Golkar Institute, Airlangga Harap Lahir Politikus Golkar yang Tangguh
"Ekonomi pancasila adalah ekonomi yang tidak ragu-ragu dalam mengintervensi kemiskinan pada masyarakat," ujarnya.
Prabowo juga mengatakan, pemerintah perlu menyediakan makan siang dan susu gratis untuk murid di sekolah sebagai akselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Tidak boleh ada anak Indonesia yang stunting. Kita harus mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mari kita berantas kemiskinan di Indonesia," tuturnya.