Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Kompas.com - 24/04/2024, 14:09 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Lamhot Sinaga dalam sebuah kesempatan. DOK. Humas Partai Golkar Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Lamhot Sinaga dalam sebuah kesempatan.

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dari Partai Golkar Lamhot Sinaga mengatakan, produksi minyak bumi Indonesia dengan konsumsi memiliki gap yang semakin lebar. 

Untuk itu, dia berharap, pemerintah memandang hal tersebut sebagai kondisi krisis dan perlu strategi yang sangat serius.

Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, tingginya konsumsi yang tidak sebanding dengan jumlah produksi membuat pemerintah mengimpor minyak dari luar negeri.

“Sebagai negara importir, kita sangat rentan dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri serta dampak dari perubahan harga akibat berbagai eskalasi ketegangan di Timur Tengah dan wilayah lain,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (23/4/2024).

Lamhot menyampaikan, selama periode 1965-2003, produksi minyak bumi Indonesia lebih banyak ketimbang yang dikonsumsi. 

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Namun, sejak 2004, capaian produksi minyak sudah lebih rendah dari konsumsi, dengan kesenjangan yang kian melebar. 

Dia menyebutkan, pemerintah elah berencana menaikkan produksi minyak nasional yang sudah dicanangkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebanyak 1 juta barel pada 2030. 

Namun, saat ini dia belum melihat langkah-langkah besar yang dilakukan SKK Migas dan pemerintah.  

“Sampai sekarang, belum ada upaya serius pemerintah untuk menaikkan produksi dan mengurangi impor,” katanya.

Untuk itu, Lamhot meminta pemerintah mengubah cara kerja dan strategi dalam memproduksi migas.

Baca juga: Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

“Jangan menganggap ini hanya bisnis yang biasa saja atau memandang aspek pemenuhan kebutuhan dalam negeri, tetapi tidak peduli sumbernya apakah impor atau produksi,” katanya.

Dia menyarankan pemerintah melakukan beberapa strategi dengan optimalisasi lapangan eksisting, transformasi produksi cadangan migas, reserve to production (RtoP), mendorong teknik enhanced oil recovery (EOR), dan melakukan eksplorasi secara masif untuk menemukan cadangan minyak besar yang baru. 

Namun, legislator dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara II itu mengatakan,  perlu upaya besar yang dilakukan dan bukan hanya pendekatan business as usual. 

Lamhot juga menyoroti Kepala SKK Migas menurutnya bekerja dengan mengutamakan business as usual.

“Tidak ada juga upaya serius yang dilakukan untuk menaikkan produksi yang sesuai yang dia canangkan,” ungkapnya. 

Baca juga: Skenario Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Lamhot pun mengusulkan pemerintah untuk mengevaluasi Kepala SKK Migas dan mencari orang yang memiliki kompetensi dan kepedulian sesuai kebutuhan saat ini.

Kebutuhan minyak

Lebih lanjut, Lamhot mengatakan, kebutuhan minyak domestik sebesar 1,44 juta barel per hari (bph), sedangkan produksi minyak nasional rata-rata hanya berkisar di level 600.000 bph. 

Sementara itu, produksi minyak dalam negeri terpantau terus menurun. Saat ini, produksi minyak nasional sebanyak 593.442 bph. 

Itu berarti, produksi itu lebih rendah dari data yang disebutkan sebelumnya per Agustus 2023 sebesar 597.000 bph.

Untuk memenuhi kekurangan tersebut, Indonesia selama ini mengimpor minyak dari berbagai negara dengan total 840.000 bph. 

Impor minyak tersebut terdiri dari bahan bakar minyak (BBM) sebesar 600.000 bph dan minyak mentah sebesar 240.000 bph. 

Baca juga: Rilis Laporan Pekerja hingga Harga Minyak Dunia Jadi Fokus Pasar, Wall Street Berakhir di Zona Merah

“Khusus pada Maret 2024, impor migas kita tercatat sebesar 3,33 miliar dollar Amerika Serikat (AS), atau naik 11,64 persen jika dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 2,98 miliar dollar AS,” ungkapnya.

Lamhot menyebutkan, impor BBM mayoritas berasal dari Singapura, Malaysia, dan India. 

Kemudian, untuk minyak mentah berasal dari Arab Saudi dan negara-negara Afrika, seperti Nigeria.

 

 

 

 

Terkini Lainnya
Kembali Pimpin PMI Kota Serang, Adde Rosi Komitmen Perkuat Peran dan Lanjutkan Program Unggulan 
Kembali Pimpin PMI Kota Serang, Adde Rosi Komitmen Perkuat Peran dan Lanjutkan Program Unggulan 
Golkar Membangun Indonesia
Ketua Komisi XI Misbakhun Apresiasi Kebijakan PPN 12 Persen Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
Ketua Komisi XI Misbakhun Apresiasi Kebijakan PPN 12 Persen Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
Golkar Membangun Indonesia
Soal Dugaan Penyalagunaan Program Sosial Bank Indonesia, Ini Penjelasan Ketua Komisi XI Misbakhun
Soal Dugaan Penyalagunaan Program Sosial Bank Indonesia, Ini Penjelasan Ketua Komisi XI Misbakhun
Golkar Membangun Indonesia
Bertemu Mahasiswa Indonesia di Kairo, BKSAP DPR Dengar Aspirasi Mereka
Bertemu Mahasiswa Indonesia di Kairo, BKSAP DPR Dengar Aspirasi Mereka
Golkar Membangun Indonesia
PPN Naik 12 Persen, Golkar Apresiasi Prabowo: Jalankan Konstitusi Selurus-lurusnya
PPN Naik 12 Persen, Golkar Apresiasi Prabowo: Jalankan Konstitusi Selurus-lurusnya
Golkar Membangun Indonesia
Ketua Komisi XI Misbakhun: Pelemahan Rupiah Murni Masalah Tenikal Pasar, Respons Kebijakan Ekonomi AS
Ketua Komisi XI Misbakhun: Pelemahan Rupiah Murni Masalah Tenikal Pasar, Respons Kebijakan Ekonomi AS
Golkar Membangun Indonesia
Terima Hasil Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Pengabdian kepada Bangsa dan Negara Tidak Berakhir
Terima Hasil Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Pengabdian kepada Bangsa dan Negara Tidak Berakhir
Golkar Membangun Indonesia
Legawa dengan Hasil Pilkada, Airin-Ade Pilih Fokus pada Kebaikan Banten
Legawa dengan Hasil Pilkada, Airin-Ade Pilih Fokus pada Kebaikan Banten
Golkar Membangun Indonesia
Sambil Hujan-hujanan, Ulama dan Massa Lantunkan Doa dan Salawat untuk Kuatkan Airin-Ade
Sambil Hujan-hujanan, Ulama dan Massa Lantunkan Doa dan Salawat untuk Kuatkan Airin-Ade
Golkar Membangun Indonesia
RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif
RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif
Golkar Membangun Indonesia
Ridwan Kamil Jelajahi 500 Titik Jakarta, Dengarkan Aspirasi Warga dalam Dua Bulan Kampanye
Ridwan Kamil Jelajahi 500 Titik Jakarta, Dengarkan Aspirasi Warga dalam Dua Bulan Kampanye
Golkar Membangun Indonesia
Airin Tegaskan Visi
Airin Tegaskan Visi "Banten Maju Bersama" Sejalan dengan Asta Cita Prabowo
Golkar Membangun Indonesia
Ridwan Kamil Sebut Ibu-ibu di Jakarta Mendambakan Hidup Murah dan Mudah
Ridwan Kamil Sebut Ibu-ibu di Jakarta Mendambakan Hidup Murah dan Mudah
Golkar Membangun Indonesia
APK Dirusak Oknum Tertentu, Tim Pemenangan Rido Bentuk Tim Reaksi Cepat
APK Dirusak Oknum Tertentu, Tim Pemenangan Rido Bentuk Tim Reaksi Cepat
Golkar Membangun Indonesia
Berdemokrasi dengan Hati Nurani, Airin Ajak Masyarakat Dukung Andika Hazrumy-Nanang Supriatna 
Berdemokrasi dengan Hati Nurani, Airin Ajak Masyarakat Dukung Andika Hazrumy-Nanang Supriatna 
Golkar Membangun Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke