KOMPAS.com - Birma Sinaga menjadi tokoh mengejutkan dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting ( SMRC) terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) 2024.
Hasil survei itu menunjukkan Birma telah masuk tiga besar jika pemilihan langsung dilakukan saat survei, yakni 19–28 Mei 2024.
Jika dilihat berdasarkan indikator top of mind atau jawaban spontan, Birma Sinaga berada diurutan ketiga dengan perolehan 5,5 persen atau jauh mengungguli Harry Marbun sebesar 1,7 persen, Hendri Tumbur Simamora sebesar 1,7 persen dan Pantur Banjarnahor 0,5 persen.
Bahkan, dalam simulasi semi terbuka, Birma Sinaga berada diurutan kedua dengan perolehan 13,3 persen atau mengungguli Irwan Simamora sebesar 9,2 persen.
Hal tersebut dinilai mengagumkan mengingat nama Birma Sinaga baru muncul setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) Februari 2024.
Baca juga: Nasdem Jabar Hadiri Deklarasi Poros Golkar, PKS, dan PDI-P, Apa Maknanya?
Birma dinilai unggul karena mudah bergaul dengan semua kalangan atau merakyat sehingga mudah dikenal. Ia juga dinilai perhatian pada rakyat dan jujur/bersih dari korupsi. Sikap-sikap ini dianggap paling penting dimiliki calon Bupati Humbahas.
Masih dalam survei yang sama, popularitas Birma terus bergerak dinamis setiap hari atau di bawah bayang-bayang lima tokoh lain.
Popularitas Birma di kisaran 9-43 persen dengan suara paling tinggi di daerah pemilihan (dapil) V.
Jika dilihat dari tujuh tokoh paling populer, Birma berada di posisi kedua untuk kandidat yang paling disukai dengan suara 75 persen atau mengungguli Oloan Paniaran Nababan (71 persen) dan Yunita Rebeka Marbun 69 (persen).
Peluang calon Bupati Humbahas meyakinkan masyarakat masih sangat besar karena dukungan kepadanya dinilai masih rendah. Saat ini, belum ada calon dengan elektabilitas di atas 30 persen dan selisih antarpesaing masih dekat.
Baca juga: Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas
Dalam simulasi terbuka, elektabilitas Oloan Paniaran Nababan dan Birma Sinaga bersaing sangat ketat atau relatif sama dengan selisih di bawah 3 persen.
Golkar sebagai mesin partai pendukung dan relawan juga terus bergerak mengejar popularitas para tokoh yang sudah lebih duluan bergerak.
Dalam survei itu, Golkar mendapatkan dukungan tertinggi jika pemilu diadakan saat survei. Dukungan terhadap Golkar sebesar 26,4 persen, atau di atas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebesar 18,3 persen dan Gerindra sebesar 12,1 persen.
Selain itu, 15,1 persen responden juga menyukai Golkar berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan partai untuk masyarakat.
Survei SMRC turut membuat simulasi semi terbuka dengan meminta responden memilih 16 nama dan memilih nama lain di luar daftar.
Dalam simulasi itu, masyarakat telah menerima Birma sebagai calon pemimpin di kabupaten mereka dan hanya terpaut tipis dari petahana saat ini.
Baca juga: Alasan Golkar Dukung Irjen Luthfi dengan Gus Yasin di Pilkada 2024
Ketika kandidat dikerucutkan menjadi 13 nama, Birma Sinaga yang menggunakan tagline Marsiurupan Menuju Humbang Unggul berada di posisi kedua.
Bahkan, saat nama yang disodorkan kepada responden hanya 11 nama, Birma masih berada di posisi kedua.
Peluang Birma Sinaga memenangi Pilkada Humbahas 2024 semakin menguat ketika nama-nama kandidat dikerucutkan lagi menjadi sembilan dan delapan nama. Sebab, Brima menduduki posisi teratas
Untuk diketahui, Birma Sinaga merupakan saudara kandung dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) yang terpilih kembali pada 2024, yakni Lamhot Sinaga.
Lamhot dikenal memiliki relawan yang sangat luas dan militan sehingga menambah peluang kemenangan Birma ketika digerakkan.
Baca juga: Lamhot Sinaga Beri Apresiasi Duet Airlangga-Luhut Sukseskan Food Estate
Dalam kesempatan terpisah, Lamhot menyampaikan, dia mendukung perjuangan Birma bukan karena hubungan keluarga, tetapi karena kapabilitas.
“Saya mendukung Birma karena memiliki visi yang jelas dan rasa cinta Birma dalam mewujudkan Humbahas unggul,” ujarnya.
Adapun 25,1 persen sikap responden masih mengambang dengan mengatakan tidak tahu atau rahasia dan 68,4 persen pemilih belum dapat menyebutkan pilihan calon bupati secara spontan.
Oleh karenanya, intensitas pendekatan kepada masyarakat menjelang Pilkada Humbahas akan sangat menentukan.
Survei tersebut menggunakan sampel sebanyak 400 orang yang dipilih dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional.
Toleransi kesalahan (margin of error) survei kurang lebih sekitar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Kapasitas EBT Terus Meningkat, Lamhot Optimistis Indonesia Capai Target Bauran Energi 23 Persen
Responden adalah warga Humbahas yang memiliki hak pilih dalam pilkada mendatang. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.