KOMPAS.com - Calon Gubernur (Cagub) Banten, Airin Rachmi Diany, mengusulkan pemberian beasiswa sebagai solusi untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak perempuan yang kurang beruntung secara ekonomi.
"Izin, mohon maaf, banyak anak perempuan seringkali terabaikan ketika dana terbatas, biasanya anak laki-laki yang didahulukan untuk bersekolah. Oleh karena itu, kami akan memberikan beasiswa kepada anak-anak perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/10/2024).
“Bahkan, beasiswa ini tidak hanya untuk tingkat SMA, tetapi juga untuk perguruan tinggi bagi anak-anak perempuan dan laki-laki berprestasi di Banten," sambung Airin.
Pernyataan tersebut disampaikan Airin menanggapi pertanyaan tentang persoalan gender dalam debat kandidat Cagub dan Wakil Gubernur (Wagub) Banten yang berlangsung di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Baca juga: KIP Cari 21 Tim Panelis untuk Debat Kandidat Pilkada Aceh 2024
Dalam debat tersebut, pertanyaan panelis yang disampaikan moderator menyoroti tingginya angka putus sekolah di kalangan anak perempuan di Banten.
Data menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah di Banten saat ini masih 9,1 tahun, dengan rincian rata-rata lama sekolah untuk perempuan hanya 8,85 tahun, sementara untuk laki-laki mencapai 9,49 tahun. Kondisi ini dianggap sangat memprihatinkan, terutama menjelang visi Indonesia Emas 2045.
Menurut Airin, pendidikan adalah hal yang sangat penting dan merupakan fondasi untuk mengubah nasib seseorang.
Dengan pendidikan tinggi, setiap orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Terlebih bagi perempuan yang berperan penting sebagai pendidik pertama bagi anak-anak mereka.
Baca juga: Banjir Kuala Lumpur Malaysia, Sidang Parlemen Sampai Ditunda dan Anak-anak TK Naik Meja
"Kita bisa merubah nasib diri kita dengan ilmu. Ilmu tidak berat dibawa ke mana-mana; dengan ilmu, kita bisa memberikan bekal kepada anak-anak kita agar mereka mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak, serta menjadi calon ibu yang mendidik anak-anak untuk hidup lebih baik," ucapnya.
Sebelumnya, Airin mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki program Kartini Banten sebagai solusi untuk memberikan perlindungan kepada anak dan perempuan serta jaminan pendidikan.
"Kami punya program Kartini Banten, di mana ada perlindungan bagi keluarga, perempuan, dan anak. Ini bukan hanya masalah pendidikan," katanya.
Baca juga: Pupuk Kaltim Salurkan Rp 1 Miliar untuk Pengembangan Pendidikan dan Startup di ITS
Program Kartini Banten tidak hanya mencakup perlindungan dari kekerasan, tetapi juga memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak.
"Karena itu, konsep Kartini Banten adalah memberikan beasiswa tidak hanya untuk anak perempuan, tetapi juga untuk semua anak yang berprestasi, serta untuk mengurangi angka putus sekolah. Kami ingin memastikan tidak ada lagi anak-anak di Banten yang putus sekolah, minimal sampai sekolah menengah atas (SMA), bahkan hingga perguruan tinggi," tutur Airin.