KOMPAS.com - Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Banten nomor urut 1, Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi, menunjukkan komitmen kuat untuk memberdayakan santri melalui berbagai program inovatif.
Mereka fokus pada pendidikan pesantren dengan memperkenalkan inisiatif seperti Santri Innovator dan beasiswa bagi penghafal Al Quran. Langkah ini bertujuan menciptakan generasi berkarakter Islami dan menjadikan pondok pesantren (ponpes) sebagai pusat pengembangan keterampilan dan kewirausahaan.
"Pondok pesantren adalah tempat menempa generasi bangsa, maka berbagai program pemerintah harus masuk. Mulai dari dukungan anggaran, program untuk santri, hingga pemberdayaan ekonomi umat," ujar Airin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (22/10/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Airin usai silaturahmi dengan masyarakat di Kabupaten Tangerang, Selasa (22/10/2024).
Baca juga: Ini Daftar 5 Panelis Debat Perdana Pilkada Kota Tangerang 2024
Berdasarkan data dari Education Management and Information System (EMIS) Kementerian Agama, per Oktober 2021, Banten memiliki 6.032 pesantren, terdiri dari 3.972 pesantren salafiyah dan 2.060 pesantren modern. Jumlah santrinya mencapai 483.915, yaitu 429.550 santri mukim dan 54.365 tidak mukim.
Pada kesempatan tersebut, Airin menjelaskan bahwa program Santri Innovator mendorong santri untuk mengembangkan usaha, inovasi teknologi, dan industri kreatif.
Strategi itu, kata dia, mencakup pemberian akses permodalan, pendampingan, kepastian pemasaran, serta beasiswa untuk studi lanjutan atau sertifikasi.
"Kita harus mendorong para profesional di bidang industri, kewirausahaan, dan teknologi untuk memberikan pengalaman pembelajaran di pesantren," ucap Airin.
Baca juga: Temui Prabowo, Abdul Muti Bahas Perbaikan Metode Pembelajaran Matematika
Ia juga berencana melakukan link and match antara produk kreatif atau keahlian wirausaha santri dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi).
"Target kami adalah meningkatnya jumlah santri yang berwirausaha dan menciptakan inovasi yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru," jelas Airin.
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah (pemda) harus aktif memberikan bantuan, termasuk untuk pondok pesantren salafiyah.
Baca juga: 223 Pondok Pesantren Salafiyah Ditargetkan Dapat Akreditasi Tahun 2024
Airin menyatakan bahwa dana hibah untuk pesantren salafiyah harus terus disalurkan.
Apabila perlu ada evaluasi, ia menegaskan bahwa hal itu bukan berarti menghilangkan bantuan dari Pemprov Banten.
“Kami yakin, dengan sistem yang kuat dan tepat sasaran, bantuan untuk pesantren akan sangat bermanfaat,” tutur Airin.