KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur nomor urut 1 Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi ( Airin-Ade) terus bersilaturahmi dengan masyarakat.
Paling baru, Airin mendapatkan banyak aspirasi dari masyarakat terkait keberadaan rentenir dengan sebutan "bang emok".
Istilah itu dipakai karena masyarakat mudah mendapatkan utang, tetapi dengan bunga tinggi.
Masyarakat juga mengaku membutuhkan pemahaman agar tidak terjerat dalam pinjaman online ( pinjol).
“Penting bagi kita untuk meningkatkan literasi keuangan dan advokasi utang kepada masyarakat,” ujarnya saat bersilaturahmi dengan masyarakat Kabupaten Lebak, Rabu (13/11/2024).
Bahkan, kata dia, pihaknya akan memfasilitasi layanan konseling dan advokasi bagi keluarga yang terjerat pinjaman.
Baca juga: Perkuat Reformasi Birokrasi dan Digitalisasi Pemprov Banten, Airin Bawa Programnya di Tangsel
“Secara bersamaan, kita perlu menurunkan program pemberdayaan ekonomi keluarga,” katanya dalam siaran pers.
Lebih lanjut, Airin juga menekankan pentingnya memperhatikan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Dia menyebutkan, pemerintah provinsi (pemprov) harus mampu memfasilitasi keberadaan panti sosial dan menurunkan bantuan biaya hidup.
“Program Kartini Banten yang akan kami jalankan bukan sekadar memberikan beasiswa pendidikan bagi kalangan perempuan,” sebutnya.
Lebih dari itu, kata Airin, program itu juga akan memberdayakan kelompok wanita untuk mampu meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga.
Politisi Golkar itu juga menaruh perhatian terhadap kaum disabilitas. Bersama Ade, Airin akan mendorong penerapan regulasi terkait pelibatan pekerja disabilitas pada sektor formal.
Baca juga: Debat Kedua Pilkada Banten, Airin-Ade Paparkan Multiprogram untuk Entaskan Kemiskinan
“Kami bersama, juga harus memastikan perlindungan bagi anak-anak yatim dan tidak mampu secara ekonomi. Selain santunan dan pendampingan sosial, juga menjamin pendidikannya,” jelasnya.
Pada momen tersebut, Airin turut menyampaikan berbagai program yang akan dilaksanakannya bersama Calon Wakil Gubernur Banten Ade Sumardi, salah satunya Kampung Lestari.
“Melalui Kampung Lestari, kami ingin mengintegrasikan pembangunan kampung dan kota untuk mewujudkan lingkungan yang seimbang, sehat, dan berkualitas,” ujarnya.
Menurutnya, budaya gotong royong untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan aman harus didorong pemerintah daerah.
Mantan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu menilai, program pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) juga perlu dioptimalkan di desa-desa.
“Banyak program harus kita turunkan hingga ke kampung-kampung dan menyentuh langsung masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Pengangguran Banten Juara 2, Ini Program Airin-Ade dan Andra-Dimyati
Sementgra itu, Abdul Halim, tokoh Kecamatan Warunggung, Kabupaten Lebak, mengaku baru pertama kali bertemu dengan Airin.
Ia terkesan karena Airin merupakan sosok yang cerdas dan punya pemikiran yang jauh ke depan tentang pembangunan Banten.
“Beliau disambut baik dan gembira oleh warga. Kami sebagai masyarakat Kabupaten Lebak, memahami dan mendukung program yang akan dilakukan Ibu Airin,” ungkapnya.