Jika Jadi Presiden, Ganjar Siap Hapus Utang Nelayan di Indonesia

Kompas.com - 20/12/2023, 20:42 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023) pagi.Dokumentasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023) pagi.

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengaku siap untuk menghapuskan hutang nelayan atau memutihkan kredit macet nelayan di Indonesia.

Menurutnya, langkah afirmatif tersebut penting dilakukan agar nelayan dapat meningkatkan produktivitas dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik.

"Kalau ingin nelayan sejahtera, maka negara harus hadir agar mereka lebih produktif. Selain pelatihan, pendampingan, dan pemberian bantuan alat tangkap atau subsidi solar, satu hal yang bisa dilakukan adalah pemutihan kredit macet para nelayan," imbuh Ganjar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (20/12/2023).

Hal tersebut tersebut disampaikan oleh Ganjar di hadapan para akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam acara Food & Agriculture Summit III di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Dugaan Penyelewengan Dana Kemahasiswaan Unand, 2 Wakil Rektor Diperiksa

Hadir dalam acara itu, rektor dan wakil rektor IPB, para guru besar, dosen, alumni serta civitas akademika IPB lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengungkapkan bahwa banyak nelayan yang tidak dapat menikmati hasil kerja keras mereka dari melaut karena terjerat utang.

Apalagi, hasil tangkapan dari nelayan kecil sering dibeli melalui sistem ijon--penjualan hasil tangkap dalam keadaan hijau atau masih belum siap panen--oleh off taker atau pemasok kebutuhan industri.

Untuk diketahui, nelayan kecil memiliki keterbatasan daya tawar ketika berurusan dengan off taker yang memberikan pinjaman untuk modal melaut.

Baca juga: ADB Beri Pinjaman Rp 10 Triliun ke Indonesia

Berdasarkan data yang dihimpun, sekitar 8,25 persen dari total kredit macet di Indonesia berasal dari sektor perikanan, dengan jumlah sekitar Rp 186 miliar.

"Jumlahnya tidak banyak, sekitar Rp 186 miliar. Maka sangat mungkin, kredit nelayan yang macet itu kita hapuskan saja, setelah itu kita bina dan dampingi mereka," ucap Ganjar.

Maka dari itu, lanjut dia, peran data sangat penting dalampengimplementasian program-program, seperti pemutihan kredit nelayan.

Ganjar mengatakan bahwa data petani dan nelayan harus dimasukan dalam sistem Satu Data Indonesia. Hal ini untuk memastikan program-program tersebut dapat dijalankan secara efektif, lancar, dan sesuai sasaran.

Baca juga: Optimalkan Kebijakan Satu Data, Ganjar-Mahfud Bakal Hadirkan Menteri Digital di Pemerintahan

Oleh karena itu, kata dia, Satu Data Indonesia harus diwujudkan agar program menghapuskan hutang nelayan bisa terlaksana secara baik.

"Kalau data kita beres, yang seperti ini tidak sulit dilakukan tindakan afirmatif. Maka saya komitmen, untuk urusan Satu Data Indonesia, biar Ganjar yang bereskan. KTP Sakti adalah solusinya," tuturnya.

Apresiasi dari HNSI dan KNTI

Sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah (Jateng), Riswanto menyambut baik program Pemutihan Kredit Nelayan yang diusung oleh Ganjar.

Ia menilai program tersebut dapat mendongkrak kesejahteraan nelayan. Meski demikian, Riswanto menekankan bahwa program ini perlu dijalankan dengan tepat sasaran agar manfaatnya dapat dirasakan oleh nelayan secara maksimal.

Baca juga: Kunjungi Marunda Jakut, Mahfud Sebut Kampung Nelayan Kurang Dapat Perhatian

"Itu bagus. Tapi harus didasarkan pada data yang akurat, karena untuk membereskan ini juga tidak mudah. Selain itu, juga harus ada kejelasan tentang batas utang yang akan dihapuskan atau kredit macet yang diputihkan," kata Riswanto.

Pada kesempatan itu, Riswanto menunjukkan pula kompleksitas masalah nelayan. Mereka melakukan utang tidak hanya dari lembaga perbankan resmi, tetapi juga dari rentenir, tengkulak, dan pengijon.

Oleh karena itu, sebut dia, penting untuk memastikan bahwa program Pemutihan Kredit Macet ini merangkul semua aspek utang yang dihadapi nelayan, termasuk mereka yang tidak bankable.

"Karena masalah nelayan ini kompleks. Utangnya tidak hanya ke bank saja. Nelayan-nelayan kecil yang tidak bankable, mereka terjerat utangnya ke rentenir dan tengkulak yang memberi pinjaman modal untuk melaut," tutur Riswanto.

Baca juga: Hingga 16 November 2023, PIP Telah Salurkan Pinjaman Modal Usaha Sebanyak Rp34,9 Triliun

Senada dengan Riswanto, Ketua HNSI Jawa Timur (Jatim) Mochamad Nur Arifin atau yang dikenal Gus Ipin juga menyambut baik program tersebut. Ia menganggapnya program ini sebagai langkah progresif untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil.

"Saya bersyukur kalau itu bisa dilaksanakan. Teman-teman nelayan kecil pasti sangat terbantu, sehingga tidak perlu terjerat ijon yang membuat daya tawar mereka rendah dihadapan off taker," kata pria yang juga menjabat sebagai Bupati Trenggalek itu.

Program yang sangat bagus

Tak cuma HNSI, Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT) dan Ketua Gerakan Nelayan Pantura Kajidin pun menyambut dengan gembira rencana Ganjar untuk menghapuskan utang nelayan.

“Itu program (Pemutihan Kredit Macet Nelayan) yang sangat bagus dan sudah kami tunggu-tunggu,” ucap nelayan asal Indramayu itu saat dikonfirmasi, Rabu (20/12/2023).

Baca juga: Caleg di Indramayu Pasang APK di Toren Masjid

Selain kredit macet di bank, Kajidin berharap Ganjar juga dapat menjalankan program Pemutihan Utang bagi nelayan yang memiliki utang di off taker atau tengkulak.

“Banyak nelayan kecil kita yang utangnya di tengkulak. Parahnya, harga ikan hasil tangkapan mereka dijual rendah karena keterikatan utang kepada tengkulak,” imbuhnya.

Kajidin berharap jika Ganjar terpilih sebagai presiden dapat menyelesaikan masalah regulasi yang menyulitkan nelayan. Sebab, sampai saat ini banyak regulasi yang tumpang tindih dan merugikan nelayan.

“Kami sudah bertemu pak Ganjar dan sampaikan masalah itu. Beliau (Ganjar) sepakat untuk merevisi regulasi yang memberatkan nelayan,” jelas Kajidin.

Baca juga: Kunjungi Marunda Jakut, Mahfud Sebut Kampung Nelayan Kurang Dapat Perhatian

Selain itu, lanjut dia, nelayan juga berharap agar Ganjar dapat menghidupkan Koperasi Perikanan Laut (KPL) untuk mencegah harga ikan dimainkan oleh tengkulak, sehingga nelayan bisa mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Sementara itu, salah satu pendiri Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Sugeng Nugroho mengatakan bahwa sebagian besar nelayan menggunakan peralatan tangkap yang diperoleh melalui pinjaman, baik dari bank maupun tengkulak.

“Jadi nelayan itu semua peralatan tangkapnya sebagian besar diperoleh dari pinjaman, baik di bank maupun tengkulak,” ucap nelayan asal Jatim itu.

 

Terkini Lainnya
Gelar Hajatan Rakyat di Solo dan Semarang, Ganjar-Mahfud Diarak Kirab Budaya
Gelar Hajatan Rakyat di Solo dan Semarang, Ganjar-Mahfud Diarak Kirab Budaya
GPMMD
Makna di Balik 6 Simbol Pemberian Rakyat untuk Ganjar-Mahfud
Makna di Balik 6 Simbol Pemberian Rakyat untuk Ganjar-Mahfud
GPMMD
Didukung 4.000 Anggota Komunitas Disabilitas, Ganjar Ucapkan Terima Kasih
Didukung 4.000 Anggota Komunitas Disabilitas, Ganjar Ucapkan Terima Kasih
GPMMD
Dukung Ganjar-Mahfud, Alumni UI: Pemimpin yang Punya Integritas
Dukung Ganjar-Mahfud, Alumni UI: Pemimpin yang Punya Integritas
GPMMD
Jika Jadi Presiden, Ganjar Janji Akan Ciptakan Lapangan Pekerjaan dan Stabilkan Harga Bapok
Jika Jadi Presiden, Ganjar Janji Akan Ciptakan Lapangan Pekerjaan dan Stabilkan Harga Bapok
GPMMD
Jawa Tengah Catatkan Tiga Tahun Berturut-turut
Jawa Tengah Catatkan Tiga Tahun Berturut-turut "Hijau" di Survei Penilaian Integritas
GPMMD
Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Deputi TPN: Kritik Moral untuk Pemerintahan 
Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Deputi TPN: Kritik Moral untuk Pemerintahan 
GPMMD
Dulu Dukung Jokowi, Kini Slank, Para Tokoh dan Seniman Dukung Ganjar
Dulu Dukung Jokowi, Kini Slank, Para Tokoh dan Seniman Dukung Ganjar
GPMMD
Luncurkan Lagu
Luncurkan Lagu "Salam M3tal", Slank: Dukungan untuk Ganjar-Mahfud dan Gerakan Kemanusiaan
GPMMD
10 Tahun Pimpin Jateng, Ini Sejumlah Program Ganjar yang Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan
10 Tahun Pimpin Jateng, Ini Sejumlah Program Ganjar yang Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan
GPMMD
Alam Ganjar Serap Aspirasi Anak Muda Jogja, dari Masalah Pendidikan hingga Internet
Alam Ganjar Serap Aspirasi Anak Muda Jogja, dari Masalah Pendidikan hingga Internet
GPMMD
Yansen: Lihat Ganjar-Mahfud Orang Biasa, Kami Anak Muda Berani Bermimpi meskipun Bukan
Yansen: Lihat Ganjar-Mahfud Orang Biasa, Kami Anak Muda Berani Bermimpi meskipun Bukan "Darah Biru"
GPMMD
Siap Mundur dari Menkopolhukam, Mahfud MD Sebut Pemanfaatan Fasilitas Negara sebagai Dosa Politik
Siap Mundur dari Menkopolhukam, Mahfud MD Sebut Pemanfaatan Fasilitas Negara sebagai Dosa Politik
GPMMD
Teriakan “Ganjar Presiden” Menggema di Hajatan Rakyat Sidoarjo
Teriakan “Ganjar Presiden” Menggema di Hajatan Rakyat Sidoarjo
GPMMD
Hajatan Rakyat di Bandung, Megawati Ajak Warga Jabar Jaga Demokrasi
Hajatan Rakyat di Bandung, Megawati Ajak Warga Jabar Jaga Demokrasi
GPMMD
Bagikan artikel ini melalui
Oke