KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 (tiga), Mahfud MD pernah berhasil menggagalkan aksi mafia angkutan tambang yang menahan 126 kapal batu bara.
Tindakan tegas dan berani yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu pada Maret 2023.
Mahfud menceritakan bahwa pada 2022, ada seorang pengusaha yang melaporkan jika kapalnya ditahan, padahal kapal tersebut seharusnya diangkut ke Hongkong.
Sebagai respons cepat, Mahfud menghubungi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif untuk menangani masalah tersebut.
"Beberapa waktu yang lalu, saya punya pengalaman dengan Pak Arifin selaku Menteri ESDM. Saya tidak tahu waktu itu Pak Arifin sedang sakit terkena Covid-19. Saya dapat laporan dari seorang pengusaha (yang mengatakan), 'Pak, kapal saya ditahan'," ucap Mahfud dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: Jokowi Groundbreaking Masjid Negara di IKN, Nilai Konstruksinya Capai Rp 940 Miliar
Walaupun tidak menyebutkan lokasi kejadian, tetapi jika kapal tersebut mengalami keterlambatan untuk sampai di negara tujuan, maka perusahaan akan mengalami kerugian karena melanggar kontrak.
"Itu terjadi di suatu tempat, kapal (tersebut) seharusnya dibawa ke Hongkong. Kalau (pada) hari Jumat (kapal) belum sampai, itu berarti melanggar kontrak,” imbuh Mahfud.
Pengusaha tersebut, lanjut dia, akan mengalami kerugian puluhan miliar. Sehingga pengusaha ini melaporkan jika tidak mendapatkan izin untuk berangkat hari itu juga, dirinya akan meninggalkan kapal tersebut.
“Dia (pengusaha) akan melaporkan bahwa kapal tersebut akan ditahan oleh pemerintah Indonesia," jelas Mahfud.
Baca juga: Orang Indonesia di Kamp Konsentrasi Nazi
Bersama Arifin Tasrif, Mahfud bergerak dengan cepat melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan pembebasan 126 kapal tersebut.
Upaya koordinasi tersebut menghasilkan kesuksesan, karena pada sore harinya, seluruh 126 kapal batu bara berhasil dibebaskan dan dapat melanjutkan perjalanan mereka.
"Sore harinya, orang yang melapor kepada saya datang dan mengucapkan, 'terima kasih, Pak, bukan hanya kapal saya, 126 kapal lainnya juga langsung dilepas'. Artinya, ada 126 kapal yang ditahan dan dimintai uang untuk dapat berangkat. Untunglah Pak Arifin turun tangan," imbuh Mahfud.
Momen pembebasan 126 kapal batu bara tersebut disebut menjadi bukti nyata kuatnya integritas yang dimiliki Mahfud. Ia dinilai menjadi sosok yang tidak ragu memberantas mafia yang merugikan negara.