KOMPAS.com – Pada hari terakhir masa kampanye terbuka, Sabtu (10/2/2024), pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menggelar Hajatan Rakyat di dua kota di Jawa Tengah, yakni Surakarta (Solo) dan Kota Semarang.
Di Solo, agenda yang mengusung tema “Pundak Harapan Rakyat” itu dihelat di 14 titik.
Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan, acara dengan konsep gerebek tersebut diawali dengan Tarian Umbul Donga Singkir Sakerta yang berarti memanjatkan doa untuk menyingkirkan segala hal yang kotor dan sial.
“Kemudian, acara dilanjutkan dengan kirab pataka garuda dan bendera merah putih, kirab gerobak sapi, kirab penari dan perkusi, kirab reog, kirab rombongan beskap, kirab wayang orang, serta kirab tradisi banteng krumpyung,” ujar Karaniya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.
Acara semakin meriah dengan sejumlah pementasan, mulai dari barongsai dan liong, lembu suro, reog Boyolali dan Ponorogo, hingga wayang orang.
Baca juga: Kampanye Terakhir, Mahfud MD Janji Berantas KKN dan Turunkan Harga Bahan Pokok
Karaniya mengatakan, saat prosesi memasuki benteng, Ganjar dan Mahmud menyempatkan diri melihat mural harapan rakyat.
“Keduanya menyampaikan tiga janji, yakni taat kepada Tuhan, patuh kepada hukum, dan setia pada rakyat,” ucap Karaniya.
Acara tersebut juga diramaikan dengan komedi satir yang dilakoni oleh Butet Kartaredjasa serta Nganthi Wani Thukul dan Fajar Merah yang merupakan anak dari putra penyair Wiji Thukul, korban penculikan 1998.
Karaniya menjelaskan, dalam tradisi Jawa, gerebek mengandung makna “mengantar pembesar”. Tradisi ini juga dilakukan sebagai bentuk pelestarian kebudayaan.
Baca juga: Makna di Balik 6 Simbol Pemberian Rakyat untuk Ganjar-Mahfud
“Kebudayaan adalah nilai-nilai dan kearifan yang tumbuh bersama masyarakat. Nilai dan kearifan yang dijunjung tinggi bangsa ini mencakup demokrasi yang beradab, beretika, dan bermoral,” jelas Karaniya.
Kampanye tersebut, lanjut Karaniya, juga merupakan lambang peralihan kepemimpinan. Menurut dia, gerebek Solo adalah gerakan rakyat untuk mengiring Ganjar-Mahfud menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.
“Hajatan Rakyat juga menyuarakan tekad bulat untuk terus menjaga dan mengawal Indonesia sebagai sebuah negara republik yang demokratis,” kata dia.
Seusai agenda di Solo, Ganjar dan Mahmud menuju Hajatan Rakyat di Semarang dengan diantar oleh konvoi Jeep Willys, Vespa, dan sejumlah kendaraan lain.