KOMPAS.com - Setelah tol laut, kini Indonsia akan dikejutkan dengan "tol langit". Apa itu tol langit?
Apakah itu jalan tol yang melintang tinggi di langit seperti dulu orang membayangkan tol laut? Tentu saja bukan.
Seperti keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (4/3/2019), istilah tol langit dipakai Presiden Jokowi untuk menggambarkan sambungan bebas hambatan bagi sinyal internet di langit Indonesia, yang akan menghubungkan seluruh wilayah di bumi Nusantara.
"Yang luar biasa lagi kita sudah memiliki investasi infrastruktur yang hebat. Tidak saja tol darat, tol laut, tol udara, tetapi saya sebutnya juga tol langit. Yaitu namanya yang kami gunakan untuk digital," ujar Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, seperti di muat Kompas.com Minggu (24/3/2019).
Baca juga: Ma'ruf Amin: Jokowi Telah Bangun "Tol Langit"
Selama ini, jaringan internet hanya menyambungkan sebagian wilayah di Indonesia, terutama di kota-kota yang banyak penduduknya. Wilayah terpencil di kota-kota terluar di Indonesia yang jarang penduduk, masih "fakir sinyal" bahkan tanpa sinyal sama sekali atau blank-spot.
Operator telekomunikasi swasta enggan masuk ke sana, lantaran tidak ekonomis. Potensi pemasukkannya tidak sebanding dengan ongkos investasi yang mahal.
Nah, untuk membuka isolasi tersebut, pemerintah menggagas Palapa Ring. Nama terakhir adalah sambungan jaringan kabel optik sepanjang lebih dari 22.000 kilometer (km), di darat maupun di dasar laut yang menghubungkan titik-titik blank-spot tersebut.
Tak kurang 57 kota dan wilayah terisolir, seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, dan puluhan kota lain di Indonesia Timur, tersambungkan jaringan kabel optik ini.
Proyek yang didanai dengan skema kerja sama pemerintah-swasta (private public partnership) ini, akan sepenuhnya rampung Juli mendatang.
Pada Agustus 2019 nanti, 74 tahun setelah Indonesia merdeka, Presiden Jokowi berencana memproklamasikan "Indonesia Merdeka Internet" menandai tersambungnya seluruh wilayah di Indonesia dalam jaringan internet jalur cepat (broad band).
Hal itu pun sekali lagi membuktikkan janji Patih Gajahmada yang ingin menyatukan Nusantara, kali ini dengan jaringan kabel optik.
#IndonesiaOptimis