KOMPAS.com – Dibandingkan industri yang lain, sektor kreatif menjadi salah satu industri dengan perkembangan yang cukup pesat.
Hal itu pun terlihat dari kontribusi industri kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam tiga tahun terakhir yang terus naik.
Berdasarkan keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (20/3/2019), industri kreatif menyumbang sebesar Rp 852 triliun pada 2015. Angka ini kemudian meningkat pada 2016 menjadi Rp 923 triliun.
Sementara itu, pada 2017, kontribusinya semakin membesar jadi Rp 990 triliun dan pada tahun lalu ditaksir mencapai Rp1.000 triliun.
Di sisi lain, industri kreatif juga tercatat sebagai sektor industri yang banyak menyerap tenaga kerja di mana pada tahun lalu, menyerap lebih dari 18 juta orang.
Baca juga: Pertumbuhan Industri Kreatif Lampaui Pertumbuhan Nasional
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) pun menyampaikan kalau dirinya sangat optimitis industri kreatif bisa menjadi kekuatan Indonesia bersaing di kancah internasional.
Maka dari itu, sebagai wujud nyata perhatian kepada industri kreatif, Jokowi mendirikan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Sebagai payung hukum, diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif, pada 20 Januari 2015.
Wacana Jokowi tersebut tak lepas dari keinginannya yang ingin Indonesia dikenal sebagai negara dengan industri kreatif yang kuat.
"Kalau kita mau, mungkin menjadi sebuah negara yang bisa meloncat, mungkin di sini ini (industri kreatif)," kata Jokowi.
Terkait hal tersebut, Jokowi mengatakan kalau pemerintah pada saat ini tengah mendorong ekosistem bagi industri kreatif. Makanya, pemerintah pun terus memperbaiki dan mengurangi regulasi yang berpotensi menghambat perkembangan industri kreatif sekaligus ekonomi digital.
Baca juga: Akses Internet Jadi Faktor Penting Berkembangnya Industri Kreatif
Jokowi menyampaikan industri kreatif layak menjadi salah pertimbangan bagi generasi milenial untuk membuka usaha maupun memilih karier. Bagi yang sudah ataupun berniat bergerak di bidang industri kreatif, Jokowi menyampaikan sejumlah saran.
"Pertama, produsen lokal mesti memulai dengan cara melihat kebutuhan pasar," ucap Jokowi
Kedua, lanjut Jokowi, harus mengedepankan kualitas dan harus berinovasi agar produknya berkualitas dengan harga yang proporsional.
Selanjutnya ketiga, menurut dia, harus memperhatikan packaging agar nilai jual produknya baik. Sedangkan Keempat, para pelaku industri kreatif harus mengikuti tren.
“Terakhir, saya ingin pelaku industri kreatif memegang prinsip kolaborasi yakni harus tersambung dengan sektor lainnya, baik sesama pelaku industri kreatif maupun dengan pemerintah dan lembaga keuangan,” ucap Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini.
Bagaimana, sudah siap menjadi pelaku industri kreatif dengan karya atau produk berkualitas nomor satu?
#IndonesiaOptimis