KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan pariwisata merupakan sektor yang paling efektif untuk mendongkrak devisa Indonesia. Salah satu alasannya karena sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata terdapat di dalam negeri.
Selain sumber daya manusia (SDM), sumber daya yang dimaksud antara lain luas wilayah serta keragaman yang ada di tanah air. Sumber daya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.
Terlebih saat ini, di Indonesia tersedia beragam destinasi eksotis dan memukau. Tidak hanya wisata alam yang kaya, wisata budaya serta sejarah di Indonesia juga tidak kalah menarik. Ini karena Indonesia memiliki ratusan suku yang tersebar dari Aceh (Sabang) hingga Papua (Merauke).
Untuk itu, bank Indonesia (BI) bersama pemerintah menargetkan mampu mengumpulkan devisa sebesar 20 miliar dollar AS atau setara Rp 2,8 triliun (1 dollar =Rp14.000).Target tersebut, lebih besar 3 miliar dollar AS dibandingkan perolehan devisa dari pariwisata tahun lalu yakni 17 miliar dollar AS atau Rp 2,3 triliun.
Baca juga: 6 Langkah Pemerintah Tingkatkan Devisa Pariwisata Indonesia
Besarnya potensi yang dimiliki di industri pariwisata membuat pemerintah yakin bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang ke Indonesia akan terus bertambah.
Pemerintah pun menargetkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2019 mencapai 20 juta orang. Target tersebut, lebih besar dibandingkan jumlah wisman yang datang tahun lalu, yaitu lebih dari 16 juta orang.
Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan perolehan sebelumnya pada 2013 yang hanya 8,8 juta orang. Di sisi lain pada 2018, sektor pariwisata Indonesia tercatat dengan pertumbuhan tertinggi peringkat ke-9 di dunia, versi The World Travel & Tourism Council (WTTC).
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) pun melihat potensi besar pada pariwisata dan sektor industri yang terkaitnya. Karenanya, Jokowi berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata.
Untuk itu, Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk konsentrasi menggarap empat destinasi pariwisata prioritas dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan dari sisi infrastruktur.
Baca juga: Kemenpar Rilis 10 Acara Unggulan Pariwisata Sepanjang 2019
Empat destinasi pariwisata prioritas yang dikonsentrasikan untuk dibangun infrastruktur pendukungnya lebih dulu, yakni Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur.
Diyakini, dengan infrastruktur yang baik maka performa sektor pariwisata akan meningkat, sehingga masyarakat di sekitarnya merasakan langsung dampaknya.
Contohnya seperti, kemudahan akses bagi transportasi yang secara langsung akan turut mendorong penambahan pembukaan penginapan, tur wisata, dan pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM).
#IndonesiaOptimis