Festival Desa Kembali Digelar, BKN PDI Perjuangan Ajak Sineas Muda Bikin Film Pendek

Kompas.com - 27/08/2023, 16:29 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sheila Respati

Tim Redaksi

BKN PDI Perjuangan gelar Festival Desa 2023. DOK. BKN PDI Perjuangan. BKN PDI Perjuangan gelar Festival Desa 2023.

KOMPAS.com – Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan kembali menggelar Festival Desa memperebutkan “Piala Megawati Kawal Pancasila Dari Desa” untuk ketiga kalinya.

Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, Festival Desa 2023 dikemas dalam bentuk lomba film pendek dengan tiga pilihan topik budaya pedesaan, yakni mitos desa, petuah desa, dan humor desa. Adapun total hadiah yang disediakan penyelenggara adalah Rp 450 juta.

Ketua Panitia Festival Desa 2023 Patricia Arstuti Pramesti Putri atau yang akrab disapa Asti mengatakan, Festival Desa merupakan program tahunan andalan BKN PDI Perjuangan.

"Melalui program ini, kami ingin menampilkan tokoh-tokoh inspiratif dari desa setiap tahun. Apresiasi yang kami diberikan, diharapkan dapat melahirkan karya-karya lain yang bisa menginspirasi, dari desa kecil ke ranah lebih luas,” kata Asti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Pada dua pelaksanaan festival sebelumnya, kata Asti, peserta mengumpulkan karya berupa film dokumenter. Namun, untuk Festival Desa 2023, panitia mengubah konsep film yang dilombakan sisi sinematografi, yakni menjadi ajang lomba film pendek.

Syarat sebuah karya untuk diikutkan dalam lomba tersebut adalah karya sendiri atau kelompok, orisinil, belum pernah dipublikasikan, berdurasi 5-15 menit, memilih satu dari tiga kategori tema yang ditentukan. Adapun juri pada festival ini terdiri dari Rano Karno, Aria Kusumadewa, dan Esa Septian Pramuda Sigit.

Baca juga: Peringati HUT ke-50 PDI Perjuangan, Ganjar Rehab 50 Rumah Kader

“Pendaftaran karya dibuka pada 26 Agustus 2023 sampai 28 Oktober 2023. Pemenang diumumkan pada Hari Pahlawan 10 November 2023. Teman-teman sineas muda Tanah Air bisa menciptakan karya terbaik dan kirim melalui laman https://bknpdiperjuangan.id/festival-desa-2023,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Komisi X sekaligus juri PDR 2023 Rano Karno meyakini, antusiasme peserta Festival Desa akan terus meningkat setiap tahun.

Ketua Panitia Festival Desa 2023 Patricia Arstuti Pramesti Putri (kedua dari kanan) bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Komisi X sekaligus juri PDR 2023 Rano Karno.DOK. BKN PDI Perjuangan. Ketua Panitia Festival Desa 2023 Patricia Arstuti Pramesti Putri (kedua dari kanan) bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Komisi X sekaligus juri PDR 2023 Rano Karno.

“Festival Desa I 2021 diikuti 300 karya dan Festival Desa II 2022 400-an peserta. Kami yakin, jumlah peserta yang mengikuti Festival Desa III 2023 akan lebih banyak,” kata Rano Karno.

Rano memaparkan, Indonesia memiliki lebih dari 16.000 pulau dan masing-masing daerah memiliki budaya yang kaya.

Dengan melimpahnya mitos, horor, folklore, humor, serta petuah-petuah tradisional, ia meyakini festival Festival Desa III 2023 akan dibanjiri karya berkualitas.

“Tiap-tiap daerah punya konten lokal dengan kekuatan masing-masing. Tinggal bagaimana pendekatannya. Lihat saja film KKN Desa Penari bisa tembus 11 juta penonton. Itu bukti budaya bisa dikemas secara menarik dan diminati banyak orang,” kata pencipta Si Doel Anak Betawi versi terbaru itu.

Film pendek, kata Rano, harus kuat secara konsep. Ia mengatakan, banyak film maker internasional, seperti Steven Spielberg dan George Lucas, mengawali karier dengan menyutradarai film pendek.

Sementara itu, aktor dan produser Esa Sigit menggarisbawahi bahwa peralatan canggih bukan kunci utama melahirkan karya film keren.

Baca juga: PDI Perjuangan, Pemilu, dan Makna Filosofis Angka Pitu

“Ada poin lain terkait penceritaan. Mungkin secara teknis belum baik, tapi bisa jadi secara ide cerita sangat mahal,” kata pemeran Habibie muda dalam film Habibie dan Ainun itu.

Esa yakin, setiap daerah di Indonesia dengan keunikannya bisa menghasilkan film-film pendek yang tak akan dilupakan publik.

“Setelah menemukan ide yang kuat, sutradara tinggal masuk dalam empat tahapan pembuatan film, yakni mulai dari pengembangan ide menjadi skenario hingga final draft, praproduksi, produksi, serta pascaproduksi,” kata Esa.

Rangkul milenial dan gen Z

BKN PDIP meluncurkan Festival Desa III 2023 dalam program Ngobrol Pintar (Ngopi) KompasTV dipandu presenter Widi Dwinanda. Acara ini dihadiri Kepala BKN PDI Perjuangan Aria Bima, Wakil Kepala BKN PDI Perjuangan Aris Setiawan Yodi, serta Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang.

Aria Bima menegaskan, terobosan “BKN Goes Digital” dilakukan guna merangkul anak muda yang sudah bersentuhan dengan teknologi digital sejak lahir dan kemudian hidup di era media sosial.

“Oleh karena itu, BKN masuk ke semua platform media sosial,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu.

Politik, lanjut Aria Bima, tidak hanya memikirkan kekuasaan dan ekonomi, tapi juga hal-hal humanis. Sebut saja, menanam pohon, pelestarian tari, wastra atau kain, bahasa, serta berbagai warisan budaya benda maupun tak benda lain.

Kepala BKN PDI Perjuangan Aria Bima dan Wakil Kepala BKN PDI Perjuangan Aris Setiawan Yodi. DOK. BKN PDI Perjuangan. Kepala BKN PDI Perjuangan Aria Bima dan Wakil Kepala BKN PDI Perjuangan Aris Setiawan Yodi.

“Lihat saja Bung Karno. Beliau memprakarsai buku Mustikarasa yang mendokumentasikan resep masakan nusantara. Ini menunjukkan kuliner bisa menjadi pemersatu bangsa,” kata anggota legislatif daerah pemilihan Jawa Tengah V itu.

Terkait visi BKN, Aris Yodi mengutip pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bahwa melestarikan budaya adalah melestarikan peradaban.

“Kami bersyukur, langkah PDI Perjuangan sebagai partai pertama yang membentuk badan khusus untuk budaya. Hal ini sesuai mandat konstitusi pasal 32 UUD 1945. Saat ini, badan khusus untuk budaya banyak diikuti partai-partai politik lain,” kata Aris.

Aris menjelaskan bahwa berkembangnya BKN PDI Perjuangan relevan dengan perkataan Bung Karno. Menurutnya, sebuah negara merdeka harus menjalankan konsep Trisakti, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam berkebudayaan.

Baca juga: Jelang HUT Ke-78 RI, Said Abdullah Bicara mengenai Cita-cita Proklamasi dan Mentalitas Kolonial

“Tidak ada negara maju di dunia yang tidak kuat budayanya. Lihat saja, Korea Selatan yang bisa mempromosikan identitas budaya dengan begitu masif,” kata Aris.

Pada kesempatan yang sama, Rustika Herlambang menerangkan pergeseran fenomena perkembangan media sosial. Kalau dulu anak muda mendapatkan informasi dari media online arus utama, kini media sosial sebagai rujukan utama arus informasi.

“Di sinilah partai politik seharusnya masuk dengan gaya informasi lebih bebas, kasual, dan serta cair. Tujuannya agar lebih mengena ke milenial dan zen Z,” jelas Rustika.

Riset Indonesia Indicator, lanjut Rustika, menunjukkan bahwa engagement tertinggi media sosial anak muda saat ini ada di TikTok. Adapun jumlah pengguna TikTok mencapai 109 juta. Sementara itu, untuk postingan terbanyak, ada di Twitter dengan pembicaraan bertopik politik.

Menurutnya, kalau partai politik mau masuk ke anak muda, sebaiknya fokus ke Instagram dan Tiktok. Instagram mengedepankan tokoh terkenal yang menjadi influencer dan pemberi pesan visual.

Sementara itu, Tiktok disukai karena menghibur dan menawarkan mimpi bahwa siapapun bisa jadi viral, meski bukan orang tenar.

Berdasar riset yang dilakukan sejak 1 Januari hingga 17 Agustus 2023 tersebut, lanjut Rustika, tema seni budaya menjadi topik keempat yang disukai anak muda setelah isu hunian, hukum, kriminalitas, serta olahraga.

“Demi menggaet pemilih muda, partai politik harus menggunakan format yang lebih menghibur dan dikemas secara ringan dan menarik. Hal ini dapat menjadi antitesis dari pandangan anak muda yang melihat politik sebagai hal yang ‘kotor’,” pungkas Rustika.

Terkini Lainnya
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said Abdullah: Perjuangan Kartini Layak Dapat Nobel
Said Abdullah: Perjuangan Kartini Layak Dapat Nobel
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Jaga Kesalehan Sosial, Said Abdullah Ajak Masyarakat Memaknai Ramadhan
Jaga Kesalehan Sosial, Said Abdullah Ajak Masyarakat Memaknai Ramadhan
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
PDI-P Unggul dalam Pemilu Legislatif, Said Abdullah: Alhamdulillah, Tetap Jadi Pemenang
PDI-P Unggul dalam Pemilu Legislatif, Said Abdullah: Alhamdulillah, Tetap Jadi Pemenang
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Harga Bahan Pokok Masih Tinggi, Said Abdullah: Skema Impor Harus Diperbaiki
Harga Bahan Pokok Masih Tinggi, Said Abdullah: Skema Impor Harus Diperbaiki
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Pemerintah Berencana Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Said Abdullah: Perlu Kajian yang Matang
Pemerintah Berencana Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Said Abdullah: Perlu Kajian yang Matang
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Catat 529.792 Suara, Said Abdullah Dulang Suara Caleg Tertinggi Nasional
Catat 529.792 Suara, Said Abdullah Dulang Suara Caleg Tertinggi Nasional
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said Abdullah: Kemunduran Demokrasi Harus Dijawab Konkret, Bukan dengan Gimmick
Said Abdullah: Kemunduran Demokrasi Harus Dijawab Konkret, Bukan dengan Gimmick
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said Abdullah: Tidak Boleh Ada Pihak yang Klaim Bansos
Said Abdullah: Tidak Boleh Ada Pihak yang Klaim Bansos
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Dukung Anggaran Bansos untuk 1 Tahun, Said: Alokasi Harus Tepat dan Jangan Dikaitkan Politik
Dukung Anggaran Bansos untuk 1 Tahun, Said: Alokasi Harus Tepat dan Jangan Dikaitkan Politik
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Soal Presiden Bisa Kampanye dan Memihak, Begini Tanggapan Said Abdullah
Soal Presiden Bisa Kampanye dan Memihak, Begini Tanggapan Said Abdullah
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said Abdullah: Demokrasi Indonesia Turun, Investor Akan Tahan Diri
Said Abdullah: Demokrasi Indonesia Turun, Investor Akan Tahan Diri
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said: Urusan Data Beras dan Kebijakan Jangan Dijadikan Komoditas Politik Elektoral
Said: Urusan Data Beras dan Kebijakan Jangan Dijadikan Komoditas Politik Elektoral
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Bagikan artikel ini melalui
Oke