Bertemu Dubes Negara OECD, Menko Airlangga: Seluruh Dubes Dukung Indonesia Jadi Anggota OECD

Kompas.com - 25/08/2023, 11:42 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengundang 28 perwakilan negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Indonesia untuk menghadiri jamuan makan malam, Kamis (24/8/2023).DOK. Humas Golkar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengundang 28 perwakilan negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Indonesia untuk menghadiri jamuan makan malam, Kamis (24/8/2023).

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengundang 28 perwakilan negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Indonesia untuk menghadiri jamuan makan malam, Kamis (24/8/2023).

Adapun undangan tersebut bertujuan untuk menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.

“Tadi dalam pertemuan sambil makan malam, seluruh duta besar (dubes) yang hadir, satu-per satu menyatakan dukungan kepada Indonesia (menjadi anggota OECD) dan tentunya Indonesia berbesar hati karena dukungan dari para dubes ini penting,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/8/2023).

Airlangga mengungkapkan, terdapat 38 negara anggota OECD yang nantinya akan mengadakan pertemuan tingkat kepala perwakilan OECD pada September 2023.

Baca juga: Indonesia Berpotensi jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Gabung OECD

Dalam pertemuan tersebut, kata dia, seluruh negara akan memutuskan menerima atau menolak usulan Indonesia untuk masuk menjadi anggota OECD.

“Keanggotaan Indonesia pada OECD akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bagi Indonesia, (OECD) diperlukan untuk meningkatkan kecepatan dan skala transformasi ekonomi negara guna mencapai tujuan strategis nasional,” ucap Airlangga yang juga menjabat Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Indonesia, lanjut dia, memerlukan sarana dan pendekatan baru untuk memandu para pembuat kebijakan agar bergerak maju, terutama dengan menyelaraskan diri dengan tolok ukur internasional.

Menurut Airlangga, institusi dan pembuat kebijakan di Indonesia akan mendapatkan manfaat dari proses keanggotaan OECD dalam memperkuat penyusunan kebijakan berbasis bukti dan analisis, khususnya pada reformasi lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Baca juga: Pengendalian Sosial Persuasif: Pengertian dan Contohnya

“Selain itu, kebijakan nasional Indonesia akan mampu beradaptasi dengan perubahan struktural yang ada, seperti dekarbonisasi, digitalisasi, teknologi, dan masalah demografi,” tutur Airlangga.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Indonesia dapat lolos dari middle income trap, seperti Korea Selatan (Korsel) apabila dapat menjadi negara OECD.

Menko Airlangga memapaparkan keuntungan yang didapat Indonesia jka menjadi anggota OECD.

Keuntungan pertama, kata Airlangga, Indonesia akan masuk dalam critical part, yaitu periode krisis sebagai negara dengan pendapatan 5.000 dollar Amerika Serikat (AS) pada akhir 2024 untuk selanjutnya mencapai pendapatan di atas 10.000 dollar AS.

“Waktu kita tidak banyak. Diperkirakan 10 tahun dan untuk 10 tahun itu bersamaan dengan adanya bonus demografi. Dan bersamaan dengan itu, fungsi dari pada investasi dan multilateral trade menjadi penting. Artinya kita membuka akses terhadap pasar di 38 negara OECD dan juga kita menggunakan best practice standar yang sama,” ucapnya.

Baca juga: Menko Airlangga Beberkan Manfaat Indonesia Jika Jadi Anggota OECD

Kedua, sebagai anggota OECD, Indonesia dapat menjangkau global lebih luas, khususnya pada kawasan Asia Tenggara.

Dengan proyeksi sebagai lima besar perekonomian dunia pada 2045, Indonesia merupakan mitra strategis dalam memperkuat standar dan praktik terbaik OECD.

“Kemitraan dengan Indonesia juga untuk memastikan bahwa no one should be left behind, yang mana sejalan dengan misi kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) ke Afrika minggu ini guna menjalin kemitraan dan peluang kerja sama,” ujar Airlangga.

Ia menegaskan bahwa kerja sama dan aksi bersama diperlukan untuk menghadapi tantangan global yang berkembang signifikan.

Baca juga: Puan: DPR Bakal Soroti Dampak Konflik Geopolitik Global sampai Utang BUMN

Pasalnya, dinamika geopolitik yang terjadi menciptakan pola kerja sama internasional yang terfragmentasi, serta menghambat aliran perdagangan, investasi dunia, dan melemahkan perekonomian dunia.

Apalagi dampak dari pandemi Covid-19 dan krisis finansial global masih dirasakan mayoritas masyarakat global.

Perkembangan perekonomian Indonesia

Pada kesempatan tersebut, Airlangga mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia yang tetap terjaga solid.

“Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen di kuartal II-2023 atau 5,11 persen di sepanjang semester I-2023,” ujarnya.

Airlangga menjelaskan, neraca perdagangan telah melanjutkan tren positif selama 38 bulan berturut-turut dengan surplus 7,82 miliar dollar AS pada triwulan II 2023.

Baca juga: Menaker Ida: Instruktur Merupakan Modalitas Lahirkan Calon Tenaga Kerja Sesuai Kebutuhan Pasar

Hal tersebut, kata dia, turut menjadi modalitas Indonesia dalam berproses untuk menjadi anggota OECD.

Selain tren yang postif, profil Indonesia sebagai negara demokratis, mitra strategis bagi OECD dan negara anggota OECD, hingga peran kepemimpinan global melalui Presidensi G20 dan Keketuaan ASEAN juga menjadi modal penting untuk masuk OECD.

Sebagai informasi, kegiatan jamuan makan malam tersebut berlangsung hangat dengan penyampaian dukungan perwakilan negara anggota OECD terhadap intensi keanggotaan OECD Indonesia.

Beberapa negara berkomitmen untuk menyediakan dukungan yang diperlukan bagi Indonesia serta kesediaan berbagi pengalaman dari proses aksesi yang sebelumnya dijalankan.

Dengan kemitraan yang tengah terjalin sebagai key partner OECD sejak 2007, proses keanggotaan Indonesia diyakini akan berjalan lancar.

Baca juga: Penyebaran Bio Solar B35 Belum Merata di Indonesia

Dalam pertemuan tersebut hadir duta besar dari beberapa negara, di antaranya Dubes Australia, Dubes Belanda, Dubes Belgia, Dubes Irlandia, Dubes Jepang, Dubes Kosta Rika, Dubes Polandia, Dubes Turki, dan Dubes Yunani.

Selain itu, juga hadir perwakilan dari kedutaan besar AS, Austria, Chile, Denmark, Finlandia, Hungaria, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Kolombia, Meksiko, Norwegia, Polandia, Portugal, Prancis, Selandia Baru, Spanyol, Swedia, dan Swiss.

 

Terkini Lainnya
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis
Golkar Membangun Indonesia
Kapasitas EBT Terus Meningkat, Lamhot Optimistis Indonesia Capai Target Bauran Energi 23 Persen
Kapasitas EBT Terus Meningkat, Lamhot Optimistis Indonesia Capai Target Bauran Energi 23 Persen
Golkar Membangun Indonesia
Prabowo-Gibran Nomor Urut 2, Rosan Roeslani: Angka 2 Cerminkan Kemenangan dan Kesuksesan Indonesia
Prabowo-Gibran Nomor Urut 2, Rosan Roeslani: Angka 2 Cerminkan Kemenangan dan Kesuksesan Indonesia
Golkar Membangun Indonesia
Ganjar Komentari Soal Transisi Energi, Begini Respons Lamhot Sinaga
Ganjar Komentari Soal Transisi Energi, Begini Respons Lamhot Sinaga
Golkar Membangun Indonesia
Dinamika Ekonomi dan Geopolitik Global Turunkan Ekspor, Airlangga Pimpin Satgas Peningkatan Ekspor
Dinamika Ekonomi dan Geopolitik Global Turunkan Ekspor, Airlangga Pimpin Satgas Peningkatan Ekspor
Golkar Membangun Indonesia
Lamhot Sinaga Beri Apresiasi Duet Airlangga-Luhut Sukseskan Food Estate
Lamhot Sinaga Beri Apresiasi Duet Airlangga-Luhut Sukseskan Food Estate
Golkar Membangun Indonesia
PSI dan Garuda Disebut Bakal Dukung Prabowo, Airlangga: Insya Allah Kami Menangkan Pemilu 2024
PSI dan Garuda Disebut Bakal Dukung Prabowo, Airlangga: Insya Allah Kami Menangkan Pemilu 2024
Golkar Membangun Indonesia
Unggah Foto bersama Airlangga Hartarto, Akun Instagram Prabowo Dibanjiri Respons Positif Warganet
Unggah Foto bersama Airlangga Hartarto, Akun Instagram Prabowo Dibanjiri Respons Positif Warganet
Golkar Membangun Indonesia
Hadiri Musyawarah Anggota AEI 2023, Airlangga Paparkan Strategi Indonesia untuk Jaga Prospek Ekonomi
Hadiri Musyawarah Anggota AEI 2023, Airlangga Paparkan Strategi Indonesia untuk Jaga Prospek Ekonomi
Golkar Membangun Indonesia
Golkar Konfirmasi Ridwan Kamil Tak Jadi Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo
Golkar Konfirmasi Ridwan Kamil Tak Jadi Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo
Golkar Membangun Indonesia
Jokowi Ajak Pemimpin Negara-negara Asia Timur Jadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth
Jokowi Ajak Pemimpin Negara-negara Asia Timur Jadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth
Golkar Membangun Indonesia
ASEAN Harus Kurangi 78 Persen Energi Fosil, Jokowi: Transisi Energi Perlu Dipercepat
ASEAN Harus Kurangi 78 Persen Energi Fosil, Jokowi: Transisi Energi Perlu Dipercepat
Golkar Membangun Indonesia
Airlangga Sebut Penggunaan Mata Uang Lokal Sangat Relevan untuk Dukung Penguatan Ekonomi Nasional
Airlangga Sebut Penggunaan Mata Uang Lokal Sangat Relevan untuk Dukung Penguatan Ekonomi Nasional
Golkar Membangun Indonesia
Airlangga Paparkan 3 Usulan Strategis Indonesia untuk Wujudkan Ekonomi Inklusif ASEAN
Airlangga Paparkan 3 Usulan Strategis Indonesia untuk Wujudkan Ekonomi Inklusif ASEAN
Golkar Membangun Indonesia
Airlangga Sebut Peran Aktif Swasta Dibutuhkan untuk Dongkrak Ekonomi ASEAN
Airlangga Sebut Peran Aktif Swasta Dibutuhkan untuk Dongkrak Ekonomi ASEAN
Golkar Membangun Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke