Anis Matta Sebut Prabowo-Gibran Punya Potensi Menang Satu Putaran

Kompas.com - 24/11/2023, 18:18 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

Ketua Umum Partai Gelora optimis pasangan Prabowo-Gibran menang apabila usaha lebih keras di Pilpres 2024.DOK. Partai Gelora Ketua Umum Partai Gelora optimis pasangan Prabowo-Gibran menang apabila usaha lebih keras di Pilpres 2024.

KOMPAS.com- Ketua Umum (Ketum) Partai Gelombang Rakyat Indoneia (Gelora) Anis Matta mengatakan, dirinya optimistis bahwa pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, bisa memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dalam satu putaran jika bekerja lebih keras.

"Saya percaya bahwa semua kandidat pasangan capres-cawapres memasang target menang satu putaran atau paling tidak masuk ke putaran kedua," kata Anis Matta dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/11/2023).

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam program Anis Matta Menjawab bertajuk "Mungkinkah Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran?" yang tayang di kanal YouTube Gelora TV, Senin (20/11/2023).

Anis Matta menegaskan, target yang besar akan mendorong semangat untuk memenangkan pertarungan pada Pilpres 2024.

Baca juga: Partai Gelora Identifikasi 3 Model Kecurangan yang Potensial Terjadi dalam Pemilu 2024

"Apabila tidak menetapkan target yang besar, tidak ada motivasi yang mendorong untuk bisa menang," tuturnya.

Menurutnya, target menang satu putaran bukan hanya menjadi target bagi Prabowo-Gibran, tetapi juga pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Target ini merupakan bentuk motivasi diri kita sendiri untuk bekerja lebih keras dalam memenangkan Pilpres 2024," tuturnya.

Selain itu, Anis Matta juga mengatakan, seluruh pihak kini menginginkan agar pelaksanaan Pilpres 2024 dilakukan dalam satu putaran demi menghemat anggaran negara.

"Cost penghematannya bisa sampai Rp 17 triliun. Dari sisi anggaran, ini bukan angka yang kecil. Biaya tersebut bisa digunakan untuk mengatasi kemiskinan, misalnya untuk bantuan langsung tunai (BLT)," imbuh Anis Matta .

Baca juga: Mesin Politik di Sumatera Sudah Panas, Anis Matta Optimistis Partai Gelora Lolos ke Senayan

Anis Matta yakin bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa bekerja lebih efektif dan cepat apabila Pilpres 2024 dilangsungkan dalam satu putaran.

"Saya kira tiga kandidat juga punya harapan seperti itu, karena kalau berlanjut dua putaran secara finansial pasti kurang efektif. Pilpres dua putaran juga akan membawa persoalan bagi keuangan negara, kandidat, dan donatur," katanya.

Alasan lainnya, sebut dia, pilpres yang dijalankan dalam dua putaran berpotensi menimbulkan aksi-aksi yang tidak demokratis.

Anis Matta menjelaskan, praktik pilpres satu putaran sebelumnya sudah pernah dilaksanakan. Contohnya pada Pilpres 2009, kandidat capres-cawapres mengikuti metode satu putaran. Waktu itu, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) keluar sebagai pemenangnya.

Baca juga: HUT ke-4, Partai Gelora Gelar Aksi Bela Palestina di Kaltim

Menurutnya, memenangkan pilpres dalam satu putaran bukan pekerjaan yang mudah. Pasalnya, kandidat dituntut untuk memenangkan suara sebanyak 50 persen plus satu.

"Ada pengalaman pilpres dengan dua kandidat pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Kemudian, pilpres tersebut berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK). Pada akhirnya, prosesnya tetap membutuhkan waktu yang panjang," jelasnya.

Namun, Anis Matta menegaskan, obsesi untuk memenangi pilpres satu putaran ini tidak boleh ditafsirkan sebagai keangkuhan, kesombongan, atau jumawa, melainkan motivasi atau semangat bagi capres-cawapres untuk memenangkan pertarungan.

"Kalau dilihat secara umum melalui hasil survei sebagai instrumen ilmiah untuk membaca fakta atau realita di lapangan, kita harus pintar-pintar memahami hasil tersebut," imbuh Anis.

Baca juga: HUT Ke-4 Partai Gelora, Anis Matta: Perjuangan Kemerdekaan Palestina adalah Amanat Konstitusi

Potensi menang satu putaran

Anis Matta mengatakan, opini yang terbentuk di antara para kandidat memiliki persepsi yang berbeda. Hal ini karena hampir semua lembaga survei menampilkan hasil yang tidak sama, sehingga situasinya masih dinamis.

"Apabila pasangan Prabowo-Gibran ingin menang satu putaran, maka suaranya harus 50 persen plus 1 atau 51 persen, sehingga angka konservatifnya masih perlu dua digit lagi. Misalnya, hasil survei berada di angka 40 persen, berarti masih perlu 11 persen. Sementara, jika angkanya 36 persen, perlu ditingkatkan hingga 15-16 persen, dan yang 43 persen perlu 8 persen lagi," jelasnya.

Oleh karena itu, potensi untuk memenangi pilpres satu putaran memungkinkan apabila didorong dengan memanfaatkan kerja keras menggunakan sisa waktu 82 hari sebelum pencoblosan. Hal ini guna menambah elektabilitas elektoral dua digit tersebut.

Baca juga: Artis Peran Neno Warisman Gabung Partai Gelora

"Kelebihan pasangan Prabowo-Gibran, keduanya komplementer dan saling melengkapi secara elektoral. Pak Prabowo punya basis besar di Jawa Barat dan basis-basis lainnya yang relatif stabil," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, basis dukungan juga ditambah dengan elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan diturunkan kepada Gibran, terutama di Jawa Tengah (Jateng). Sementara, wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya relatif dikuasai Prabowo.

"Karena itu, hampir semua survei menempatkan Prabowo di nomor satu, meskipun dengan angka yang berbeda. Ini menjadi peluang yang besar bagi Prabowo-Gibran dalam memenangi pertarungan satu putaran tersebut," ujar Anis Matta.

Anis Matta menyebut, basis terberat Prabowo-Gibran sekarang ada di Banten, Jawa Barat, dan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (Banjabar) yang condong dengan pasangan Anies-Muhaimin serta di Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi basis Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Dukungan Aparat Desa ke Prabowo-Gibran Dinilai Wujud Cawe-cawe Pilpres

"Insya Allah, Prabowo-Gibran menang. Ada faktor dukungan kepada pasangan ini yang mengalami peningkatan. Di Jawa Tengah, ada Pak Jokowi, kalau di Banjabar ada Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Deddy Mizwar, serta suara Partai Gelora," katanya.

Ia menambahkan, selain dua medan tempur teritorial tersebut, Prabowo-Gibran juga akan bertarung di kelompok umur, yakni pemilih pemula atau gen Z dan milenial. Keduanya dinilai sangat diuntungkan, karena memiliki pasangan tertua (Prabowo) dan termuda (Gibran).

"Selanjutnya adalah faktor mood. Dari beberapa acara, mulai dari pendaftaran, pengambilan nomor urut, sampai acara yang saya hadiri di Medan kemarin, saya merasakan ada histeria dan antusiasme luar biasa dari masyarakat kepada pasangan Prabowo-Gibran," katanya.

Menurutnya, faktor tersebut belum terbaca dalam survei-survei terbaru yang akan dirilis dalam 2-3 pekan mendatang. Faktor tersebut berpotensi meningkatkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Baca juga: Demokrat Konsolidasi Menangkan Prabowo-Gibran, SBY Dukung Penuh dan Optimisme Sang Capres

"Yang terpenting dari Pilpres 2024 adalah suasana yang lebih menggembirakan. Kehadiran Pak Prabowo yang banyak di idolakan masyarakat membuat banyak orang terhibur," paparnya.

Terkini Lainnya
Tren Pemimpin Muda, Sekjen Gelora Sebut Kehadiran Gibran Sejalan dengan Fenomena Sekarang
Tren Pemimpin Muda, Sekjen Gelora Sebut Kehadiran Gibran Sejalan dengan Fenomena Sekarang
Partai Gelora
Sekjen Partai Gelora Sebut Prabowo-Gibran Punya Komitmen Perjuangkan Kepentingan Umat Islam
Sekjen Partai Gelora Sebut Prabowo-Gibran Punya Komitmen Perjuangkan Kepentingan Umat Islam
Partai Gelora
Mahfuz Sidik: 100 Persen Caleg DPR RI dari Partai Gelora Telah Sampaikan LADK
Mahfuz Sidik: 100 Persen Caleg DPR RI dari Partai Gelora Telah Sampaikan LADK
Partai Gelora
Lewat Program Unggulan untuk Masyarakat, Partai Gelora Optimistis Bakal Lolos ke Senayan
Lewat Program Unggulan untuk Masyarakat, Partai Gelora Optimistis Bakal Lolos ke Senayan
Partai Gelora
Dibutuhkan Sosok Pemimpin untuk Atasi Tantangan Global, Anis Matta: Prabowo Paling Tepat Pimpin Indonesia
Dibutuhkan Sosok Pemimpin untuk Atasi Tantangan Global, Anis Matta: Prabowo Paling Tepat Pimpin Indonesia
Partai Gelora
Anis Matta Terima Aspirasi Nelayan, Siap Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Anis Matta Terima Aspirasi Nelayan, Siap Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Partai Gelora
Anis Matta: Umat Islam Butuh Peta Jalan, Dimulai dari Kesadaran Geopolitik
Anis Matta: Umat Islam Butuh Peta Jalan, Dimulai dari Kesadaran Geopolitik
Partai Gelora
Anis Matta: Kalau Mau Kuliah Gratis, Pilih Partai Gelora dan Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Anis Matta: Kalau Mau Kuliah Gratis, Pilih Partai Gelora dan Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Partai Gelora
Prabowo Disebut Bukan Bagian dari Umat, Fahri Hamzah: Diskriminatif
Prabowo Disebut Bukan Bagian dari Umat, Fahri Hamzah: Diskriminatif
Partai Gelora
Elektabilitas Partai Gelora Menanjak, Survei SPIN Ungkap Alasannya
Elektabilitas Partai Gelora Menanjak, Survei SPIN Ungkap Alasannya
Partai Gelora
Punya Narasi Kuat, Partai Gelora Yakin Lolos ke Senayan
Punya Narasi Kuat, Partai Gelora Yakin Lolos ke Senayan
Partai Gelora
Fahri Hamzah Respons Pernyataan soal Aparat Penegak Hukum dan Pejabat yang Berikan Back-up Tambang Ilegal
Fahri Hamzah Respons Pernyataan soal Aparat Penegak Hukum dan Pejabat yang Berikan Back-up Tambang Ilegal
Partai Gelora
Ajak Masyarakat Antar Neno Warisman ke Senayan, Fahri Hamzah: Tidak Mudah Miliki Seniman Idealis
Ajak Masyarakat Antar Neno Warisman ke Senayan, Fahri Hamzah: Tidak Mudah Miliki Seniman Idealis
Partai Gelora
Alami Peningkatan Suara, Gelora Disebut Bakal Peroleh Kursi di Senayan
Alami Peningkatan Suara, Gelora Disebut Bakal Peroleh Kursi di Senayan
Partai Gelora
Gelora Talks: Narasi Pemakzulan Jokowi adalah Upaya Tahan Elektabilitas Prabowo-Gibran
Gelora Talks: Narasi Pemakzulan Jokowi adalah Upaya Tahan Elektabilitas Prabowo-Gibran
Partai Gelora
Bagikan artikel ini melalui
Oke