Lewat Program Unggulan untuk Masyarakat, Partai Gelora Optimistis Bakal Lolos ke Senayan

Kompas.com - 10/02/2024, 12:43 WIB
Dwi NH,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Diskusi Gelora Talks bertajuk 'Peluang Partai Baru Lolos ke Senayan, Rabu (10/1/2024).

DOK. Tubagus Banirizqi Diskusi Gelora Talks bertajuk 'Peluang Partai Baru Lolos ke Senayan, Rabu (10/1/2024).

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik optimistis bahwa pihaknya akan lolos ke Senayan dengan mencapai parliamentary threshold atau ambang batas parlemen yang disepakati, yakni 4 persen.

Keyakinan tersebut didasarkan pada berbagai program unggulan yang digelontorkan Partai Gelora, seperti program berantas buta huruf Al-Quran untuk pemilih muslim, kuliah gratis untuk pemilih muda, nutrisi ibu hamil, serta susu dan makan siang gratis untuk pemilih perempuan.

“Jadi secara presentasi, Partai Gelora sudah hampir 4 persen. Kami punya self-confidence untuk mengatakan, per hari ini kami (sudah mencapai) 3 persen. Tinggal mencari 1 persen lagi agar bisa lulus parliamentary threshold. Saya kira, ini akan kami perjuangkan,” ujar Mahfuz dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman Partaigelora.id, Sabtu (10/2/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Mahfuz dalam diskusi Gelora Talks bertajuk “Peluang Partai Baru Lolos ke Senayan”, Rabu (10/1/2024). Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurahman, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil, dan Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana.

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Gerindra dan PDI-P Teratas, PSI dan Gelora Berpotensi Lolos Parlemen

Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai respons terhadap hasil survei Media Survei Nasional (Median) yang telah dirilis pada Senin (8/1/2024), yang memprediksi bahwa Partai Gelora dan PSI memiliki peluang untuk lolos ke Senayan karena tren elektabilitasnya terus mengalami peningkatan.

Mahfuz menyatakan bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan menjadi "game changer landscape" hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 dan konfigurasi kekuatan politik di Indonesia.

“Jangan-jangan (ironisnya) nanti setelah Pemilu 2024 pada Februari akan ada sejumlah partai baru yang masuk Senayan dan partai lama keluar Senayan,” katanya.

Menurut Mahfuz, banyak variabel baru yang akan memengaruhi hasil Pemilu 2024 akibat penggabungan pelaksanaan pileg dan pilpres secara serentak, termasuk pembentukan koalisi baru yang akan berlangsung secara permanen.

Baca juga: Ingin Pilpres Kondusif, NU-Muhammadiyah: Menang Jangan Jumawa, Kalah Legawa

"Koalisi yang akan dibangun cenderung permanen, bukan hanya konsolidasi setiap lima tahun, tapi konsolidasi untuk empat pemilu. Sehingga kemungkinan besar ada partai baru yang masuk dan partai lama yang keluar dari Senayan," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Mahfuz, partai politik (parpol) harus cerdas sejak awal dalam menilai Pemilu 2024, termasuk dalam menentukan arah koalisi yang akan diambil.

Pasalnya, format koalisi akan terkonsolidasi dalam satu kekuatan politik yang hadir di eksekutif dan legislatif dan akan terbentuk secara permanen.

“Makanya, kami sayangkan kalau ada partai yang tidak ikut koalisi dan fokus pada pileg saja. (Mereka) yang ikut koalisi saja, kalau salah pilih koalisi juga akan mematikan masa depannya sebagai sebuah partai. Jadi, memang partai politik harus mengambil pilihan cerdas,” kata Mahfuz.

Baca juga: Lengkap, Daftar 56 Caleg Mantan Napi Korupsi Beserta Partai, Dapil, No Urut, dan Kasusnya

Dalam situasi krisis global saat ini, lanjut dia, Indonesia harus melompat ke depan agar menjadi negara besar dan menjadi kekuatan kelima dunia.

Namun, ide besar tersebut hanya dapat terwujud jika ada satu formasi kekuatan politik nasional yang permanen.

“Pemilu 2024 (akan) menjadi tulang punggung untuk menyusun tentang Indonesia masa depan,” ucapnya.

Mahfuz berharap bahwa Partai Gelora dan PSI dapat menjadi tulang punggung dari kekuatan politik nasional yang baru bersama-sama di Senayan.

Baca juga: Sejumlah Tokoh Nasional hingga Artis Bakal Ramaikan Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK Senayan

“Partai Gelora membawa pikiran-pikiran baru dari masyarakat Indonesia, sehingga bisa menjadi bagian dari tulang punggung kekuatan politik baru nasional. Mudah-mudahan Partai Gelora dan PSI bisa terus bersama-sama,” jelasnya.

Mulai diserap publik

Sementara itu, Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurahman mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei terkait potensi partai baru masuk Senayan sudah dilakukan sejak November 2022.

“Pada saat itu, kami bertanya (kepada responden), ‘Bagaimana menurut pendapat Anda apakah parpol baru dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang akan dihadapi ke depan?’. (Responden) yang menjawab setuju kurang lebih 40,6 persen,” imbuhnya.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa partai baru memiliki potensi untuk mengatasi tantangan di masa mendatang.

Baca juga: Mahfud MD Minta Pemilih Tak Terpengaruh Hasil Survei

Data survei tersebut juga terus diperbarui oleh Median hingga November-Desember 2023.

“Terakhir kami lakukan pengambilan data dari tanggal 12 Desember 2023 sampai tanggal 1 Januari 2024 ada 1.500 responder yang kami tanya. Kami juga telah tetapkan 10 besar elektabilitas pemilu legislatif saat ini,” jelas Ade Irfan.

Adapun sepuluh besar elektabilitas untuk pemilu legislatif saat ini, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan persentase 20,8 persen, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 20,1 persen, Golongan Karya (Golkar) 8,5 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,0 persen.

Kemudian, Partai Nasional Demokrat (NasDem) 7,6 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5,4 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 4,1 persen, Demokrat 4,0 persen, PSI 2,9 persen, dan Partai Gelora 2,8 persen.

Baca juga: Elektabilitas Partai Gelora Menanjak, Survei SPIN Ungkap Alasannya

“Dan ini menariknya ada dua partai nonparlemen, yaitu PSI dan Partai Gelora. PSI dari 1,7 persen pada bulan November (meningkat) menjadi 2,9 persen pada bulan Desember, (sementara) Partai Gelora dari 1,6 persen menjadi 2,8 persen. Jadi, dalam kurun waktu satu bulan, kedua partai ini mengalami kenaikan lebih dari 1 persen,” tutur Ade Irfan.

Menurut survei Median, lanjut dia, terdapat peningkatan signifikan dalam elektabilitas PSI dan Partai Gelora.

Peningkatan tersebut sangat luar biasa, sehingga menimbulkan keingintahuan publik, termasuk Median.

“Apa sih alasannya memilih kedua partai ini? Kalau di PSI itu alasan memilihnya yang paling dominan ada anak muda, serta ada Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan dari Gelora, alasan memilihnya itu, karena (mereka) suka program dan janjinya,” ucap Ade Irfan.

Baca juga: PRT Jadi Caleg DPRD DKI Ngaku Dilarang Sosialisasi, Bawaslu Jaksel: Ada Miskomunikasi

Ia menilai bahwa ada upaya sosialisasi yang massif dari kader dan calon legislatif (caleg) Partai Gelora dalam satu bulan terakhir, sehingga program-program ini mulai diserap dan diterima oleh publik.

Menurut Ade Irfan, hal tersebut sangat menarik terutama dalam konteks pemilu serentak saat ini.

“Biasanya, orang jarang melihat ada program-program yang ditawarkan parpol yang sudah ter-capture. Salah satu yang diingat oleh publik adalah kuliah gratis,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ade Irfan mengatakan bahwa faktor popularitas Ketua Umum (Ketum) Partai Gelora, Anis Matta dan Wakil Ketua Umum (Waketum) Fahri Hamzah juga berkontribusi terhadap tren kenaikan elektabilitas Partai Gelora, selain faktor-faktor di lapangan.

Baca juga: Survei Elektabilitas Capres-Cawapres Sehari Sebelum Masa Tenang Pemilu 2024

Dengan demikian, sebut dia, dari survei Median disimpulkan bahwa ada dua partai nonparlemen yang kemungkinan besar masuk ke dalam ambang batas elektoral, asalkan mereka tetap konsisten dengan strategi yang telah mereka terapkan dalam satu bulan terakhir ini.

"Kalau mereka konsisten, elektabilitas PSI dan Partai Gelora akan terus meningkat, dan tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke Senayan, karena jaraknya (mendekati ambang batas) sudah tinggal sedikit lagi," tuturnya.

Lebih percaya diri

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil menyatakan bahwa dalam Pemilu 2024, pihaknya merasa lebih percaya diri dan optimistis untuk dapat masuk ke parlemen.

Perombakan dalam kepengurusan inti, terutama penunjukan Kaesang selaku anak dari Jokowi sebagai ketua umum, memberikan dorongan semangat dan keyakinan yang besar bagi PSI.

Baca juga: Goenawan Mohamad: Orang Miskin kalau Mau Bikin Partai Harus Jual Diri Seperti PSI

“Tim kami baru, pengalaman juga sudah ada sejak 2019 sehingga kami lebih optimistis. Meski muda, kami belajar cepat. Segmentasi kami sangat besar pada anak muda,” kata Cheryl.

Cheryl menjelaskan bahwa PSI mengusung ideologi yang menentang korupsi dan intoleransi.

Menurutnya, dua isu tersebut sangat diterima oleh kalangan muda.

Selain itu, jargon seperti ‘Ikut Jokowi PSI' dan 'PSI Partai Jokowi' telah membuat partai ini semakin dikenal di kalangan masyarakat luas.

“Kami dukung Prabowo bukan hanya mengejar efek ekor jas, melainkan juga karena ada anak muda, Gibran,” tutur Cheryl.

Baca juga: Anis Matta Terima Aspirasi Nelayan, Siap Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana menambahkan bahwa apa yang telah dilakukan PSI dan Partai Gelora sebagai partai baru telah berjalan dengan baik, hanya perlu dilanjutkan dengan konsistensi dalam implementasinya.

“Jadi saya pikir sudah sangat baik, tinggal dijalankan dan diimplementasikan secara konsisten, karena kita semua juga ingin melihat itu,” katanya.

Aditya menilai bahwa kenaikan tren elektabilitas PSI dan Partai Gelora memiliki kaitan dengan apa yang dikenal sebagai "Jokowi Effect" dalam lanskap politik Indonesia saat ini, terutama dalam konteks Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Istana Kembali Tegaskan Jokowi Tak Akan Ikut Kampanye Hari Ini

Dalam konteks 2024, kata dia, efek Jokowi cukup signifikan. Partai yang bisa mendapatkan manfaat dari efek ini pasti akan memperoleh keuntungan.

“Saya kira, tentu hal ini sudah diperhitungkan Partai Gelora ketika bergabung dengan koalisi Pak Prabowo, memang efek ini yang dicari,” jelas Aditya.

Terkini Lainnya
Tren Pemimpin Muda, Sekjen Gelora Sebut Kehadiran Gibran Sejalan dengan Fenomena Sekarang
Tren Pemimpin Muda, Sekjen Gelora Sebut Kehadiran Gibran Sejalan dengan Fenomena Sekarang
Partai Gelora
Sekjen Partai Gelora Sebut Prabowo-Gibran Punya Komitmen Perjuangkan Kepentingan Umat Islam
Sekjen Partai Gelora Sebut Prabowo-Gibran Punya Komitmen Perjuangkan Kepentingan Umat Islam
Partai Gelora
Mahfuz Sidik: 100 Persen Caleg DPR RI dari Partai Gelora Telah Sampaikan LADK
Mahfuz Sidik: 100 Persen Caleg DPR RI dari Partai Gelora Telah Sampaikan LADK
Partai Gelora
Lewat Program Unggulan untuk Masyarakat, Partai Gelora Optimistis Bakal Lolos ke Senayan
Lewat Program Unggulan untuk Masyarakat, Partai Gelora Optimistis Bakal Lolos ke Senayan
Partai Gelora
Dibutuhkan Sosok Pemimpin untuk Atasi Tantangan Global, Anis Matta: Prabowo Paling Tepat Pimpin Indonesia
Dibutuhkan Sosok Pemimpin untuk Atasi Tantangan Global, Anis Matta: Prabowo Paling Tepat Pimpin Indonesia
Partai Gelora
Anis Matta Terima Aspirasi Nelayan, Siap Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Anis Matta Terima Aspirasi Nelayan, Siap Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Partai Gelora
Anis Matta: Umat Islam Butuh Peta Jalan, Dimulai dari Kesadaran Geopolitik
Anis Matta: Umat Islam Butuh Peta Jalan, Dimulai dari Kesadaran Geopolitik
Partai Gelora
Anis Matta: Kalau Mau Kuliah Gratis, Pilih Partai Gelora dan Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Anis Matta: Kalau Mau Kuliah Gratis, Pilih Partai Gelora dan Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Partai Gelora
Prabowo Disebut Bukan Bagian dari Umat, Fahri Hamzah: Diskriminatif
Prabowo Disebut Bukan Bagian dari Umat, Fahri Hamzah: Diskriminatif
Partai Gelora
Elektabilitas Partai Gelora Menanjak, Survei SPIN Ungkap Alasannya
Elektabilitas Partai Gelora Menanjak, Survei SPIN Ungkap Alasannya
Partai Gelora
Punya Narasi Kuat, Partai Gelora Yakin Lolos ke Senayan
Punya Narasi Kuat, Partai Gelora Yakin Lolos ke Senayan
Partai Gelora
Fahri Hamzah Respons Pernyataan soal Aparat Penegak Hukum dan Pejabat yang Berikan Back-up Tambang Ilegal
Fahri Hamzah Respons Pernyataan soal Aparat Penegak Hukum dan Pejabat yang Berikan Back-up Tambang Ilegal
Partai Gelora
Ajak Masyarakat Antar Neno Warisman ke Senayan, Fahri Hamzah: Tidak Mudah Miliki Seniman Idealis
Ajak Masyarakat Antar Neno Warisman ke Senayan, Fahri Hamzah: Tidak Mudah Miliki Seniman Idealis
Partai Gelora
Alami Peningkatan Suara, Gelora Disebut Bakal Peroleh Kursi di Senayan
Alami Peningkatan Suara, Gelora Disebut Bakal Peroleh Kursi di Senayan
Partai Gelora
Gelora Talks: Narasi Pemakzulan Jokowi adalah Upaya Tahan Elektabilitas Prabowo-Gibran
Gelora Talks: Narasi Pemakzulan Jokowi adalah Upaya Tahan Elektabilitas Prabowo-Gibran
Partai Gelora
Bagikan artikel ini melalui
Oke