KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta mengatakan, media asing mulai memberitakan kemungkinan kemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Beberapa media asing mulai menulis kemungkinan besar Pak Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024. Dia akan memimpin negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ini dan ingin mengubahnya menjadi kekuatan superpower baru dunia,” kata Anis Matta seperti dimuat laman partaigelora.id.
Hal tersebut dikatakan Anis Matta saat Dialog Keumatan dengan para tokoh, alim ulama, kiai, ustadz, ustadzah, majelis taklim dan marbot se-Kota Bekasi di Hotel Horison Ultima, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Menurut Anis Matta, Indonesia punya peluang menjadi negara superpower baru. Sebab secara populasi, Indonesia negara berpenduduk terbesar ke-4 dunia. Lalu, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, serta negara berpenduduk muslim terbesar didunia.
“Tetapi ukurannya tidak sebesar dengan perannya, Karena itu, kita mulai dari sekarang perlu menyiapkan agar Republik Indonesia (RI) yang mewakili dunia Islam menjadi kekuatan kelima. Dan simbol untuk menyatukan dunia Islam adalah isu Palestina," ujar Anis Matta.
"Prabowo adalah calon presiden pertama yang membela Palestina, bukan sekarang saja, tapi sejak 2014,” tambahnya.
Anis Matta lantas mengatakan berdasarkan data purchasing power parity atau paritas daya beli bahwa Indonesia secara produktivitas ekonomi dan daya beli sudah masuk pada urutan ke-6, di bawah China, Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman dan Rusia.
“Itu sebabnya, saya sangat yakin bahwa Indonesia punya kemampuan yang sangat besar, bukan hanya karena sumber dayanya, tetapi juga latar belakangnya sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dan dukungan dunia Islam kepada Indonesia secara keseluruhan,” katanya.
Ia mengatakan, Prabowo Subianto adalah pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi superpower baru dan mengetahui arah baru Indonesia.
Prabowo juga adalah sosok pemimpin yang tepat ‘ man of the moment’ dalam situasi konflik geopolitik global saat ini.
Anis Matta menilai, agama telah mengajarkan dalam mencari pemimpin, tidak perlu mencari orang yang dianggap sempurna. Namun, pemimpin yang tepat pada suatu waktu dan tempat yang tepat.
“Selain man of the moment, dan punya kerendahan hati. Pak Prabowo juga tidak menjelek-jelekkan calon presiden (capres) lainnya. Jadi kalau ditanya, apa alasan tidak memilih yang lainnya, alasannya sederhana saja, kurang tepat untuk saat ini,” ujarnya.
Ia menyadari bahwa capres lain memiliki elektablitas cukup besar mencapai 20 persen. Namun, dalam situasi geopolitik global sekarang, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, bukan orang yang tepat untuk menjadi pemimpin Indonesia sekarang.
Baca juga: Anis Matta: Pilpres 2024 Lebih Kondusif, walau Tetap Ada Bibit Ketegangan
“Berdasarkan penerawangan kita kepada masa depan dan bacaan kita atas situasi krisis saat ini, maka man of the moment sekarang adalah Pak Prabowo, bukan yang lain,” tegasnya.
Karena itu, Anis Matta meminta seluruh umat Islam kembali memilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan Prabowo dengan bergabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah untuk kemaslahatan umat.
“Pak Prabowo tidak sekadar mempertahankan gengsi, tapi melihat ada kepentingan lebih besar. Sebab, dunia sekarang memasuki krisis besar, pembelahan hanya akan mengancam disintegrasi bangsa. Dalam situasi sekarang diperlukan pemimpin yang menyatukan,” katanya.
Dengan pengalaman selama ini, Anis Matta yakin Menteri Pertahanan itu akan menyiapkan syarat utama Indonesia menjadi superpower baru, antara lain sumber daya unggul, militer kuat, ekonomi tangguh, budaya hebat dan kemajuan teknologi.
“Tetapi, kuncinya semua adalah manusia. Dan manusia Indonesia, sekitar 10-12 persen atau sekirat 28-30 juta adalah penduduk miskin. Jika berbicara penduduk miskin, maka kita berbicara umat Islam,” katanya.
Untuk itu, lanjut Anis Matta, Prabowo Subianto akan memutus rantai kemiskinan dan pendidikan tersebut, dengan program wajib belajar 16 tahun hingga kuliah gratis.
Selain itu, kata Anis Matta, saat di sekolah akan diberikan makan siang gratis, dan ibu hamil mendapatkan bantuan gizi.
“Untuk program makan siang gratis saja, nanti akan dianggarkan setiap tahun Rp 400 triliun dan 5 tahun mencapai Rp 2.000 triliun. Anggaran ini akan menstimulasi UMKM seluruh Indonesia, karena kebutuhan makan siang akan penuhi warga sekitar sekolah,” katanya.
Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Program Makan Gratis Prabowo-Gibran Jadi Solusi Strategis Atasi Penyebab Stunting
Dengan demikian, diharapkan ekonomi masyarakat akan tumbuh dan tidak lagi kemisknan, serta pada saat bersamaan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan tinggi dengan kuliah gratis.
“Jadi nanti ketika Pak Prabowo menjadi Presiden, Insya Allah semua akan di-backup oleh negara, negara akan mengurus rakyatnya. Negara akan hadir melalui berbagai kebijakan, karena itu, penting untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Jawa Barat, Aries Marsudiyanto mengaku optimistis, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran.
“Prabowo adalah tipe pemimpin yang semangatnya pantang menyerah. Semangat untuk selalu berjuang dan semangat untuk selalu mengabdi. Dia adalah pemimpin punya niat yang bersih, hati yang bersih, dan niat yang tulus. Dan Insya Allah akan terkabul dalam Pilpres 2024 ini,” kata Aries.
Aries mengatakan, Prabowo adalah pemimpin yang patut dicontoh. Pasalnya selain memiliki moralitas, Prabowo juga tidak punya ambisi kepentingan pribadi atau kelompoknya.
“Saya tidak mau menyinggung capres lain, tapi dari tiga capres yang ada Pak Prabowo adalah capres yang punya semangat membangun, demi bangsa dan negaranya," kata dia
"Pak Prabowo juga sudah menguasai geopolitik, ekonomi dan geostrategi dunia, bahwa kedepan ada ancaman pergolakan dunia,” ujarnya.
Baca juga: Pilpres Disebut Bakal Satu Putaran, Fahri Hamzah Minta Rakyat Pilih Prabowo-Gibran
Dengan situasi geopolitik global sekarang, kata Aries, Prabowo tidak ingin bangsanya terpecah belah, dan harus bersatu bersama-dalam menghadapi krisis saat ini.
“Beliau itu sangat dekat sekali dengan umat, meskin ada yang kecewa. Tapi Pak Prabowo itu selalu konsisten memperhatikan umat Islam sampai sekarang.
"Saya mengikuti beliau sudah lama, saya tahu beliau, pikirannya selalu untuk bangsa dan negara. Makanya saya yakin Prabowo-Gibran akan menang satu putaran,” katanya.
Pada kesempatan itu, Politisi senior Partai Gelora, Deddy Mizwar menyatakan bahwa Prabowo adalah pemimpin yang tidak akan menyengsarakan rakyat.
Prabowo, kata Deddy Mizwar, juga akan menegakkan hukum setegak-tegaknya, karena tidak pernah terlibat dugaan kasus korupsi.
“Dia tidak punya borok kasus korupsi, makanya saya punya terawangan, Prabowo memang harus kalah dua kali, karena bukan kemarin dia jadi Presiden. Tapi sekarang ini, sebaiknya jadi Presiden Republik Indonesia, ada momentum yang menghendaki beliau sekarang,” kata Deddy Mizwar.
Deddy Mizwar yang terkenal dengan sebutan ‘Jenderal Nagabonar’ ini menilai di tengah kondisi geopolitik saat ini, Indonesia membutuhkan pemimpin yang sangat tegas, kuat dan punya wawasan geopolitik.
“Dia bukan petugas partai atau penumpang gelap partai, tapi dia pejuang yang mendirikan partai, sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh kekuatan manapun untuk membela bangsanya,” katanya.
Dengan mendirikan Partai Gerindra, Prabowo menurut Deddy Mizwar, adalah bukti seorang pejuang sejati. Karena itu, Indonesia membutuhkan semangat pejuang yang tinggi ketika dunia sedang dalam kedaan tidak baik-baik saja atau krisis.
“Kita butuh karakter Prabowo untuk menghadapi geopolitik saat ini. Memang Allah SWT Maha tahu, dan kita akan diberikan pemimpin terbaik," kata Deddy Mizwar.
"Kalau mau jujur yang teriak-teriak menolak Prabowo itu, sebenarnya mendukung, makanya saya yakin Prabowo menjadi Presiden. Insya Allah akan menang satu putaran,” ujarya.
Sebagai informasi, Dialog Keumatan di Kota Bekasi ini dihadiri sekitar 1.000-an massa yang terdiri dari para tokoh, alim ulama, kiai, ustadz, ustadzah, majelis taklim dan marbot, dan kader serta simpatisan Partai Gelora.
Baca juga: Survei SPIN: Elektablitas Partai Gelora Sentuh 3,6 Persen, Diprediksi Lewati Ambang Batas Parlemen
Hadir juga dalam acara tersebut calon anggota legislatif (Caleg) Partai Gelora daerah pemilihan (Capil) Jawa Barat VI Dedi Miing Gumelar, Ketua Bangter II DPN Partai Gelora Ahmad Zairofi, Ketua DPD Kota Bekasi Muhammad Kurniawan, serta partai pendukung Koalisi Indonesia Maju dan lain-lain.