KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta meminta pendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak alergi dengan kata kalimat “aamiin ya rabbal alamin”.
Dia menilai, orang yang mendoakan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 itu agar bisa memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 justru lebih banyak dibandingkan pasangan calon (paslon) lain.
“Jadi kalau ada yang mendoakan Prabowo Subianto untuk menang dalam pilpres, apalagi sampai menang satu putaran. Kita juga bilang aamin ya robbal alamin (kabulkan ya Tuhan, kabulkanlah), tidak perlu mengubahnya menjadi qobul,” katanya.
Anis mengatakan itu dalam Dialog Keumatan di Ronatama Graha & Convention Hall, Depok, Jawa Barat (Jabar), Minggu (28/1/2024).
Baca juga: Survei SPIN: Elektablitas Partai Gelora Sentuh 3,6 Persen, Diprediksi Lewati Ambang Batas Parlemen
Oleh karenanya, para pendukung Prabowo-Gibran tidak perlu menggantinya menjadi kata ‘qobul’ karena ungkapan tersebut adalah bagian dari doa.
Anis juga menegaskan, para pendukung tidak perlu bermain-main dengan hal-hal seperti itu, apalagi mempermainkan ayat dan agama untuk kepentingan politik elektoral dalam pemilihan.
“Insyaallah kita teguh dengan pilihan kita, yakin bahwa pilihan kita yang tepat. Mudah-mudahan, karena tepat akan dimenangkan Allah SWT,” ujarnya seperti dimuat laman partaigelora.id.
Lebih lanjut, Anis Matta mengatakan, semua agenda pasangan Prabowo-Gibran adalah memperjuangkan kepentingan umat Islam.
Agenda tersebut, seperti pemberian gizi ibu hamil, makan siang gratis di sekolah, wajib belajar 16 tahun, hingga kuliah gratis.
Baca juga: Soal Kampanye Gemoy Prabowo, Anis Matta: Bukan Berarti Tak Punya Narasi
“Itu semua adalah sarana pemberdayaan bagi umat Islam. Umat Islam akan mendapatkan keuntungan terbesar dari semua agenda yang diperjuangkan Pak Prabowo,” tegasnya.
Anis menilai, kesungguhan Prabowo dalam memperjuangkan kepentingan Islam bisa dilihat dari semangat pantang menyerah dalam mengikuti kontestasi pilpres meskipun sudah pernah kalah dua kali.
“Kalau targetnya kursi (presiden) biasanya sudah menyerah, apalagi sudah tua, orang akan berpikir begitu. Maknanya dia punya agenda dalam hidupnya yang ingin diperjuangkan. Pak Prabowo ini punya cita-cita besar,” jelasnya.
Mantan Ketua Umum Partai Keadilan Sosial (PKS) itu juga menegaskan, Prabowo-Gibran akan memberdayakan umat dari orang yang tidak berdaya menjadi berdaya.
Anis mengatakan, paslon tersebut akan memberdayakan orang tidak berpengetahuan menjadi berpengetahuan, serta mengubah orang lemah menjadi kuat.
Baca juga: Partai Gelora Dorong Program Kuliah Gratis, Anis Matta: Jangan Sampai Bonus Demografi Jadi Layu
“Itulah yang menjadi cita-cita Partai Gelora, dan kenapa kita mendukung Pak Prabowo. Karena kita ingin mengubah Indonesia menjadi pemimpin dunia, menjadikan Indonesia sebagai negara superpower baru,” katanya.
Dia menambahkan, Prabowo memiliki pemahaman tentang situasi geopolitik dunia sekarang yang berada dalam ancaman krisis besar.
Sebab, informasi mengenai geopolitik tidak banyak didapat elite-elite nasional, padahal hal ni sangat fundamental.
Situasi geopolitik sekarang berbahaya bagi bangsa dan negara karena ada ancaman perang kawasan dan perang global.
Anis mengatakan, masyarakat tidak sedang mencari pemimpin yang sempurna, tetapi pemimpin yang tepat pada waktu, tempat, dan situasinya.
Baca juga: Anis Matta Singgung Partai Kanan-Kiri: Apa Susahnya Pertemukan Demokrasi, Agama, dan Kesejahteraan?
“Pak Prabowo adalah adalah orang yang paling tepat memimpin kita saat ini. Prabowo adalah man of the moment,” ujarnya.
Dialog Keumatan tersebut dihadiri kurang lebih 1.000-an orang berasal tokoh alim ulama, kiai, ustaz, ibu-ibu majelis taklim se-Kota Depok.
Hadir pula pada pengurus, kader dan simpatisan, serta calon anggota legislatif (caleg) dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, dan DPRD Kota Depok dari Partai Gelora.
Mereka antara lain Dedi Miing Gumelar dan Ratu Ratna Damayani, caleg DPR RI daerah pemilihan (dapil) Jabar VI (Kota Bekasi dan Kota Depok), serta Achmad Chudori, caleg DPRD Provinsi dapil Jabar VIII (Kota Bekasi dan Kota Depok).
Dialog Keumatan itu juga dihadiri Ketua Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Jabar Aries Marsudiyanto, perwakilan partai politik Koalisi Indonesia Maju, politisi senior Partai Gelora Deddy Mizwar, Ketua Bangter II DPN Partai Gelora dan lainnya.
Baca juga: Ramai Guru Besar Suarakan Keresahan, Fahri Hamzah: Kampus Telat Ambil Sikap