KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mengapresiasi sikap tegas Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) yang melarang kapal-kapal milik Israel masuk ke wilayah Indonesia.
“Partai Gelora mengapresiasi sikap tegas Presiden Jokowi,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman Partaigelora.id, Rabu (7/2/2024).
Hal tersebut disampaikan Mahfuz sebagai responsnya terhadap isu kapal dagang milik Israel, ZIM Trade, yang dijadwalkan akan berlabuh di beberapa pelabuhan di Indonesia.
Menurutnya, sikap tersebut sudah seharusnya ditunjukkan oleh Presiden Jokowi, terutama mengingat pemerintah Indonesia telah memberikan dukungan penuh bagi kemerdekaan Palestina dan menentang penjajahan zionis Israel.
Baca juga: Perbedaan Antisemit dan Anti-Zionis
“Kami tentunya mendukung langkah dan sikap tegas Presiden Jokowi yang ingin menegaskan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Indonesia tidak akan digunakan untuk melayani kepentingan Israel,” ucap Mahfuz.
Untuk diketahui, isu kedatangan kapal Israel yang akan berlabuh di Indonesia diungkapkan oleh akun Instagram @greschinov, yang mengirimkan surat terbuka kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Surat tersebut ditandatangani oleh Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel, Erlangga Greschinov, pada tanggal 1 Januari 2024.
Akun tersebut menyebutkan bahwa kapal dagang Israel bernama ZIM Trade dijadwalkan akan berlabuh di empat pelabuhan di Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Semarang, dan Surabaya.
Baca juga: BPBD Kota Semarang Petakan 89 TPS Rawan Banjir dan Rob
“Kami telah menelusuri bahwa ZIM Trade, kapal dagang milik Israel, telah memiliki jadwal berlabuh pada empat pelabuhan kita: Jakarta, Belawan, Semarang, dan Surabaya,” demikian pernyataan dalam surat terbuka tersebut.
Selain itu, akun tersebut juga mengusulkan agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang kapal dagang Israel untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan Indonesia sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap Palestina.
“Indonesia berada di jalur strategis perdagangan internasional, dengan mengerjakan langkah ini, Indonesia telah menambah langkah tegas dalam dukungannya terhadap perdamaian dan kemerdekaan saudara kita di Palestina,” demikian pernyataan dalam permohonan tersebut yang diterbitkan pada 21 Desember 2023.
Baca juga: Bawaslu Usut Video Surat Suara Dicoblos di Malaysia
Greschinov juga menyinggung bahwa larangan tersebut telah dilakukan oleh Malaysia.
Pada kesempatan tersebut, Mahfuz menegaskan bahwa dukungan Indonesia kepada Palestina di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi tidak terbatas pada penyediaan bantuan kemanusiaan semata.
Ia menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa Kapal Bantu Rumah Sakit (KBRS) dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL), yaitu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Radjiman Wedyodiningrat, melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), serta bantuan-bantuan lainnya.
Baca juga: Menpan-RB Perkenalkan Lompatan Transformasi Digital Indonesia di Forum Internasional
Bahkan di forum-forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI juga secara terang-terangan mendukung gencatan senjata dan mengusulkan dua negara untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel.
Karena itu, tidak mengherankan jika Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan beberapa perwakilan lainnya melakukan walk out saat debat terbuka di Dewan Keamanan (DK) PBB pada Rabu (24/1/2024).
Aksi walk out tersebut terjadi ketika perwakilan Israel untuk PBB, Gilad Erdan, berbicara tentang konflik Israel-Hamas dalam debat terbuka di DK PBB.
"(Hal ini merupakan) dukungan nyata dari pemerintahan Jokowi terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina," ujar Mahfuz.
Baca juga: Bela Palestina, Menlu Malaysia: Mereka Punya Hak Hidup, Bukan Dibunuh Macam Binatang Buruan
Mantan Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tersebut menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan membiarkan penderitaan rakyat Palestina terus berlanjut.
Oleh karena itu, perang harus segera dihentikan, dan Israel harus taat pada hukum internasional serta segera meninggalkan Gaza.
Mahfuz menilai bahwa Pemerintah Indonesia konsisten dalam membela Palestina dan hak mereka untuk merdeka.
Baca juga: Arab Saudi Tegaskan Tak Akan Jalin Hubungan dengan Israel Tanpa Negara Palestina Merdeka
"Kami terus mendesak komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan perang dan mengakhiri penjajahan," ujarnya.
Merdeka bagi Palestina juga menjadi cita-cita bangsa Indonesia. Dengan dasar ini, Indonesia akan tetap teguh dalam pendiriannya untuk selamanya.
"Indonesia akan selalu bersama rakyat Palestina," jelas Mahfuz.