Said Abdullah: Perjuangan Kartini Layak Dapat Nobel

Kompas.com - 21/04/2024, 20:37 WIB
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

Said AbdullahIstimewa Said Abdullah


KOMPAS.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jawa Timur Jatim MH Said Abdullah menilai bahwa Raden Ajeng (RA) Kartini layak mendapatkan penghargaan Nobel berkat perjuangannya dalam emansipasi dan kesetaraan kaum perempuan.

“Perjuangan Kartini menggetarkan dunia. Surat-suratnya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti Belanda, Inggris, Prancis, Spanyol, Cina, Rusia, dan Arab. Sudah sepantasnya pemerintah atau sastrawan Indonesia memperjuangkan agar Ibu Kartini mendapatkan penghargaan Nobel,” ujar Said dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/4/2024).

Said mengatakan, Nobel umumnya diberikan kepada orang yang masih hidup. Namun, penghargaan ini juga pernah diberikan kepada imunologi asal Kanada, Ralph Steinman, saat ia sudah mangkat.

Steinman mendapatkan penghargaan Nobel di bidang fisiologi pada 3 Oktober 2011. Saat itu, Komite Nobel tidak menyadari bahwa Steinman sudah meninggal beberapa hari sebelumnya. Meski demikian, penghargaan itu tetap diberikan kepada ilmuwan tersebut.

Baca juga: Jaga Kesalehan Sosial, Said Abdullah Ajak Masyarakat Memaknai Ramadhan

Berkaca dari kisah itu, Said menilai bahwa Kartini pun pantas mendapat Nobel berkat pikiran dan perjuangannya.

“Bayangkan, Kartini hanya mengenyam pendidikan Europeesche Lagere School (ELS) atau setara Sekolah Dasar (SD). Itu pun tidak tuntas. Temannya juga terbatas. Namun, dia mampu menjadi kolumnis hebat di berbagai media besar di Belanda dan Hindia Belanda kala itu,” tutur Said.

Sebagai perawan keturunan Jawa yang harus dipingit, lanjut Said, akses Kartini terhadap dunia luar pun terbatas.

Lewat tulisan bertajuk “Aku Cinta Padamu Kartini” yang tayang di Kompas.com pada 17 April 2023, mantan wartawan Kompas Josep Osdar menggambarkan keterbatasan tersebut.

“Ia hanya diberi satu buku oleh sang ayah. Buku itulah yang mengubah cara berpikir Kartini menjadi revolutif. Kartini dipingit dari bilik kamar, tetapi tetap mampu menerjang arus besar praktik feodalisme Jawa,” kata Said.

Di sisi lain, Kartini harus menjalani pernikahan poligami sebagai istri kedua. Kontradiksi ini dinilai Said sebagai sumber energi pemikiran Kartini. Dari situ, lahir surat-surat dengan narasi penuh “nyawa” yang menyerukan kemajuan perempuan, baik dalam pikiran, kiprah sosial, maupun berbagai peran publik.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Masih Tinggi, Said Abdullah: Skema Impor Harus Diperbaiki

Menurut Said, Kartini merupakan sosok pemikir sekaligus pejuang. Pengalaman mahal sebagai “korban” ketidakadilan menjadi dorongan untuk memperjuangan nilai-nilai kesetaraan.

Said mengatakan bahwa dunia memberi tempat tersendiri bagi Kartini atas surat-surat “antropologisnya”. Namun, bangsa Indonesia justru belum mendapatkan endapan mendalam dari surat-surat berharga itu.

“Pendidikan kita terhadap pemikiran Kartini dan tokoh tokoh pergerakan perempuan masih sangat dangkal. Walau sangat terlambat, saatnya arsip itu dipelajari lebih dalam. Selamat Hari Kartini! Perjuangan kaum perempuan belum usai,” imbuh Said.

Terkini Lainnya
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said Abdullah: Perjuangan Kartini Layak Dapat Nobel
Said Abdullah: Perjuangan Kartini Layak Dapat Nobel
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Jaga Kesalehan Sosial, Said Abdullah Ajak Masyarakat Memaknai Ramadhan
Jaga Kesalehan Sosial, Said Abdullah Ajak Masyarakat Memaknai Ramadhan
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
PDI-P Unggul dalam Pemilu Legislatif, Said Abdullah: Alhamdulillah, Tetap Jadi Pemenang
PDI-P Unggul dalam Pemilu Legislatif, Said Abdullah: Alhamdulillah, Tetap Jadi Pemenang
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Harga Bahan Pokok Masih Tinggi, Said Abdullah: Skema Impor Harus Diperbaiki
Harga Bahan Pokok Masih Tinggi, Said Abdullah: Skema Impor Harus Diperbaiki
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Pemerintah Berencana Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Said Abdullah: Perlu Kajian yang Matang
Pemerintah Berencana Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Said Abdullah: Perlu Kajian yang Matang
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Catat 529.792 Suara, Said Abdullah Dulang Suara Caleg Tertinggi Nasional
Catat 529.792 Suara, Said Abdullah Dulang Suara Caleg Tertinggi Nasional
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said Abdullah: Kemunduran Demokrasi Harus Dijawab Konkret, Bukan dengan Gimmick
Said Abdullah: Kemunduran Demokrasi Harus Dijawab Konkret, Bukan dengan Gimmick
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said Abdullah: Tidak Boleh Ada Pihak yang Klaim Bansos
Said Abdullah: Tidak Boleh Ada Pihak yang Klaim Bansos
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Dukung Anggaran Bansos untuk 1 Tahun, Said: Alokasi Harus Tepat dan Jangan Dikaitkan Politik
Dukung Anggaran Bansos untuk 1 Tahun, Said: Alokasi Harus Tepat dan Jangan Dikaitkan Politik
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Soal Presiden Bisa Kampanye dan Memihak, Begini Tanggapan Said Abdullah
Soal Presiden Bisa Kampanye dan Memihak, Begini Tanggapan Said Abdullah
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said Abdullah: Demokrasi Indonesia Turun, Investor Akan Tahan Diri
Said Abdullah: Demokrasi Indonesia Turun, Investor Akan Tahan Diri
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Said: Urusan Data Beras dan Kebijakan Jangan Dijadikan Komoditas Politik Elektoral
Said: Urusan Data Beras dan Kebijakan Jangan Dijadikan Komoditas Politik Elektoral
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Ditanya Apakah Tetap Idealis Jika Terpilih Jadi Wapres, Mahfud MD: Saya Tidak Akan Buang Reputasi 24 Tahun
Ditanya Apakah Tetap Idealis Jika Terpilih Jadi Wapres, Mahfud MD: Saya Tidak Akan Buang Reputasi 24 Tahun
PDIPerjuangan Untuk Indonesia Raya
Bagikan artikel ini melalui
Oke